Berteman Baik Dengan Masa Lalu - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Berteman Baik Dengan Masa Lalu

Tim nasional Belanda memang kerap dianggap sebagai calon juara dalam tiap turnamen yang mereka ikuti. Sayang, sepanjang sejarah mencatat, deretan pemain berbakat milik negeri kincir angin tersebut hanya mampu menyumbangkan 1 buah gelar Piala Eropa pada tahun 1988. Setelahnya, Belanda kerap berteman baik dengan berbagai kegagalan apik yang tercatat dalam sejarah.

Kekalahan dari Republik Ceko pada babak 16 besar Piala Eropa 2020 kemarin sebenarnya bukanlah suatu hal yang terlalu mengejutkan. Mungkin saja bagi mereka yang hanya menilai dan menyaksikan performa Belanda di ajang grup Piala Eropa kali ini. 9 poin yang mereka raih dengan gaya bermain menyerang tentu menjadi hiburan bagi siapapun yang menyaksikan laga De Oranje. Sayang, bagi para pendukung setia Belanda sedari dulu, Ceko dan babak gugur Piala Eropa adalah momok yang selalu menggagalkan langkah Belanda semenjak Piala Eropa 2004. Belanda sendiri mengulang kekalahan historis 2-3 atas Ceko pada tahun 2004 dan juga mencatatkan rekor selalu gagal menang di babak gugur Piala Eropa semenjak Piala Eropa tahun 2000 terakhir kali mereka menang atas Yugoslavia di babak 8 besar.

Kartu merah juga menjadi sahabat lama yang setia menemami cerita perjalanan Belanda. De Ligt yang tampil perkasa selama 54 menit lantas melakukan aksi konyol yang berbuah kartu merah. Bahkan hantu kegagalan di ajang Piala Dunia 2010 yang dilakukan Arjen Robben berhasil diduplikasi dengan baik oleh Donyell Malen. Bagaimana bisa Belanda sedemikian apes dalam urusan bermain di fase gugur? Dosa karena terlalu lama menduduki tanah air tercinta Indonesia? Pantas saja kedua tim nasional ini lebih sering mengecewakan dibandingkan membahagiakan para pendukung setia mereka.

Belanda gagal memanfaatkan peluang yang mereka peroleh. Beruntungnya, Piala Dunia hanya berjarak 1 tahun dari sekarang. Kini Belanda punya pekerjaan rumah untuk membereskan segala akar permasalahan mereka dan berbenah diri.

Mau sampai kapan jadi juara tanpa mahkota? Tidak bosan apa menjadi tim nasional yang acap dianggap sebagai lelucon seperti tim nasional Inggris?

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.