Maracana berpesta. Neymar Jr, sang poster boy Brazil berhasil memastikan raihan medali emas tim nasional sepakbola Brazil melalui sepakan terarah ke arah kanan gawang Jerman sebagai penendang terakhir melalui drama adu penalti.
Luapan emosinya terpancar kala ia langsung berlutut dan menangis sambil menunjuk ke arah langit sebagai tanda syukurnya kepada Yang Maha Kuasa. Beban yang selama ini berada di pundaknya seakan menguap begitu saja. Brazil berhasil meraih satu-satunya gelar internasional resmi yang belum pernah mereka raih. Neymar cs. berhasil mempersembahkan medali dengan warna terbaik kepada segenap masyarakat Brazil yang memenuhi Maracana Stadium pada laga final melawan Jerman. Pilihannya untuk tidak mewakili Brazil pada ajang Copa America serta tidak mengikuti pra-musim bersama Barcelona terbayar sudah dengan raihan suksesnya pada ajang Olimpiade kali ini.
Satu hal menarik adalah adanya embel balas dendam pada laga final Olimpiade kemarin. Ajang balas dendam yang sering diungkit sebelum pertandingan dimulai nampak kurang tepat disematkan pada laga kali ini. Saat acuannya adalah kekalahan tragis 1-7 dari Jerman di babak semifinal Piala Dunia 2014 lalu, maka kemenangan tim muda Brazil atas tim muda Jerman ini dipercaya akan menjadi lembar permulaan yang baru untuk sepakbola Brazil yang belakangan dinilai bermasa depan suram. Dan mengapa saya berkata hal ini kurang tepat dikatakan sebagai ajang balas dendam? Nyatanya, dari 22 pemain yang beraksi pada laga final Olimpiade ini, tidak ada satupun pemain yang juga bermain pada laga semifinal Piala Dunia 2 tahun silam. Neymar kala itu hanya bisa menyaksikan negaranya menangis karena dihantam cedera serius pada tulang punggungnya saat menghadapi Kolombia.
Neymar berhasil menghidupkan kembali segala euforia tentang dirinya maupun negaranya Brazil. Ia benar-benar membuktikan bahwa tidak salah selama ini ia diharapkan sebagai sosok mesiah baru untuk sepakbola Brazil. Mungkin gaya selebrasinya yang meniru pose trademark Usain Bolt dilakukan sebagai bukti bahwa Neymar juga ingin menjadi yang terbaik. Atau mungkin karena Neymar tahu bahwa Bolt berada di salah satu dari begitu banyak penonton yang memadati Maracana? Entahlah, Neymar jelas tahu bagaimana caranya menarik perhatian media massa.
Entah bagaimana jadinya andai Brazil kembali gagal di final mereka yang je-4 di ajang Olimpiade. Salah satu fans Brazil berujar bahwa tanpa medali emas pada cabang sepakbola, medali di bidang olahraga lain bagi Brazil akan terasa hambar dan tidak nyata.
Sekarang Brazil berhasil menghapus kutukan yang selama ini menghantui mereka. Neymar membuktikan bahwa ia mampu menjadi generasi emas penerus suksesornya terdahulu. Mungkin belum banyak pemain muda Brazil yang akan naik pangkat ke tim nasional senior Brazil dalam waktu dekat, namun yang jelas Neymar akan selalu berada di baris terdepan sebagai pembawa obor kebangkitan Brazil di pentas sepakbola dunia.
