Casey Stoner Ungkap Dirinya Tertekan Di Ducati

Casey Stoner Ungkap Dirinya Tertekan Di Ducati

Casey Stoner telah mengungkapkan bahwa dirinya mengidap serangan kecemasan sepanjang karirnya di MotoGP.

Rider Australia itu menjelaskan bahwa dia baru saja didiagnosis, tetapi menganggap bahwa jika ia tahu tentang masalahnya lebih awal, ia bisa menangani situasinya secara berbeda.

“Baru baru-baru ini saya didiagnosis dengan kecemasan, sesuatu yang saya tidak benar-benar tahu ada,” kata Stoner.

“Sejujurnya, saya pikir itu hanya sesuatu yang dibuat orang untuk dikatakan. Cara lain untuk mengatakan saya sedang stres. Semua orang stres.

“Bahkan punggungku membeku karena kecemasan. Di antara tulang belikat. Sekarang saya bisa merasakan itu terjadi, ketika saya dalam situasi dan tidak nyaman.

“Akan lebih mudah dalam karir saya jika saya tahu itu dan saya bisa menangani situasi sedikit lebih baik. Saya mendapat reputasi buruk karena agak tertutup dengan orang-orang dan media, karena saya tidak pernah merasa nyaman dengan itu.” tambah Stoner.

Stoner juga mengaku dirinya selalu mendapatkan tekanan dari tim untuk memenangkan balapan setiap akhir pekan.

“Saya merasakan tekanan dari tim, dari semua orang yang telah membantu saya, dari semua orang.” kata Stoner.

“Anda memiliki tim yang terdiri dari 70 orang di sana dan terutama ketika Anda adalah pebalap nomor satu dan semua orang mengharapkan Anda untuk menang setiap akhir pekan, itu sangat membebani saya.

“Dan saya baru menyadarinya setelah saya mengakhiri karir saya, karena saya dulu mengalami kesulitan dengan itu.” tambahnya.

Stoner mampu menjadi juara dunia pada musim 2007 (Ducati Lenovo) dan 2011 (Repsol Honda). Pada 2012, Stoner masih tampil kompetitif dan finish di urutan ketiga klasemen akhir, tetapi memutuskan pensiun.

Pembalap berusia 36 tahun itu keputusan tersebut tepat. Stoner menambahkan, bahwa dia mungkin tidak akan mau menyetuh motor kembali apabila dirinya memutuskan untuk bertahan saat itu.

“Kemudian saya mendapatkan mantra kecil saya sendiri yang telah membantu saya selama beberapa tahun terakhir, yaitu: Anda hanya dapat melakukan apa yang dapat Anda lakukan dan Anda tidak dapat melakukan lebih dari itu.” kata Stoner.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.