Conte dan Koeman Kompak Kritisi UEFA - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Conte dan Koeman Kompak Kritisi UEFA

Pelatih Inter Milan Antonio Conte mendukung UEFA terkait kemunculan European Super League. Tak hanya mendukung, Conte juga mengkritik dengan menganggap UEFA serakah dan mengekploitasi pemain sepakbola.

Inter merupakan salah satu klub inisiator European Super League yang rencananya dibentuk untuk menandingi Liga Champions UEFA. Klub berjuluk La Beneamata itu kemudian memutuskan untuk mundur setelah mendapat banyak resistensi atau penolakan.

Conte menolak kehadiran European Super League, tapi mantan pelatih Juventus itu juga mengkritik UEFA. Conte menganggap UEFA telah mengekploitasi pemain demi mendapat keuntungan besar.

Conte berharap UEFA bisa menerapkan meritokrasi, yakni sistem yang memberikan kesempatan untuk meraih banyak hal berdasarkan kemampuan atau prestasi.

“Sebagai olahragawan, kita tidak boleh melupakan tradisi. [Liga Champions] ini adalah sejarah dan harus dihormati. Kita tidak boleh melupakan hasrat untuk olahraga, dan olahraga harus meritokrasi. Kita bekerja untuk menang dan mendapatkan sesuatu. Meritokrasi harus selalu menjadi yang pertama dan terpenting,” ungkap Conte dikutip dari AS.

“UEFA juga harus melakukan refleksi. Mereka mengatur turnamen, mengambil semua pendapatan dan hanya mengeluarkan sebagian kecil untuk tim yang benar-benar ambil bagian dalam turnamen ini,” ujar Conte.

UEFA merespons kehadiran European Super League dengan mengumumkan format baru Liga Champions mulai 2024. Conte tidak mempermasalahkan format Liga Champions yang digunakan, melainkan hanya menginginkan UEFA lebih menghargai tim yang terlibat.

“Para pemain diperas seperti lemon dengan jadwal ketat dan mendapat hasil sangat sedikit dari pertandingan itu. UEFA perlu mempertimbangkan remunerasi yang lebih baik. Klub berinvestasi pada pelatih dan pemain, jadi mereka berhak mendapatkan sebagian dari pendapatan [UEFA] yang mereka bantu menghasilkannya,” kata Conte.

“Jika Anda mendapatkan 10 dan menyimpan tujuh untuk diri sendiri, memberikan hanya tiga untuk orang lain, hal itu benar-benar tidak adil. Saya pikir pembagian merata perlu dipertimbangkan kembali,” tambahnya.

Sikap senada juga disampaikan oleh Ronald Koeman. UEFA juga tak luput dari kritik pelatih Barcelona asal Belanda itu.

Koeman menyatakan asosiasi sepak bola tertinggi di Eropa itu hanya memikirkan keuntungan semata tanpa memperhatikan pemain dan pelatih.

Koeman menganggap klub-klub dihadapkan pada agenda padat yang sudah dijadwalkan lantaran UEFA atau pihak penyelenggara pertandingan sudah kadung mendapat dukungan sponsor.

“Semua orang bicara soal Liga Super atau Liga Champions [dengan format baru] atau cara lain bermain di Eropa. UEFA berbicara banyak tetapi tidak melakukan atau mendengarkan orang-orang sepak bola, bukan manajer atau pelatih, tentang jumlah permainan. Yang terpenting bagi mereka adalah uang,” ujar Koeman.

Barcelona merupakan salah satu klub penggagas European Super League, yang kini berada di ujung tanduk lantaran pengunduran sebagian besar klub elit.

Sumber foto: kompas.com & bola.net

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.