Antonio Conte resmi menjadi pelatih baru Tottenham Hotspurs dan terikat kontrak hingga Juni 2023. Diketahui, Conte akan mendapatkan dukungan penuh Daniel Levy dalam membangun skuad impiannya pada bursa transfer musim dingin bulan depan.
Setelah sukses membawa Juventus, Chelsea, Inter Milan, serta tim nasional Italia menjadi juara liga domestik dan bahkan tampil luar biasa di Piala Eropa dengan skuad seadanya, kini Conte nampaknya akan menghadapi salah satu pekerjaan terberat sepanjang karirnya. Tottenham Hotspurs sudah didefinisikan sebagai tim yang acap kali terpeleset dari persaingan perebutan gelar dan terakhir kali meraih trofi Piala Carling di tahun 2008. Generasi emas Spurs yang banyak diprediksi akan memecah kebuntuan pun nyatanya masih nihil prestasi dan mentok sebagai runner-up hingga saat ini.
Conte jelas butuh lebih dari sekedar cara melatih dan taktik yang bagus untuk melawan sejarah. Conte harus bisa mengembalikan performa terbaik anak asuhnya yang baru di sisa paruh awal musim ini. Seperti yang kita lihat, musim ini hanya Son dan Hojberg saja yang bermain baik dan berhasil mengatrol posisi Spurs hingga sekarang. Harry Kane yang musim panas kemarin dipertahankan pun terlihat seperti pemain yang kini tak bermain sepenuh hati dan kerap terlihat tak berada dalam kondisi prima.
Bagi Kane, kedatangan Conte bisa menjadi pertaruhan terakhirnya. Di usianya yang sudah menginjak angka 28, Kane perlu memenangkan sebuah trofi bagi klub yang Ia bela. Gelar pencetak gol terbanyak dan predikat striker terbaik tak lagi cukup untuk memuaskan hasratnya sebagai seorang pesepakbola profesional. Skema 3-5-2 andalan Conte yang musim lalu mampu mengeluarkan potensi terbaik Romelu Lukaku diharapkan kembali terjadi bersama Kane yang jelas butuh bantuan saat ini.
Melawan sejarah dan kebiasaan yang sudah tertanam begitu lama jelas bukan perkara mudah. Andai Conte benar bisa membalikkan keadaan dengan dukungan direksi Spurs di sisa musim ini, maka Conte layak disebut sebagai salah satu pelatih terbaik di generasi ini.
Spurs kini percaya bahwa pelatih mereka berada di level yang sama dengan Klopp, Pep, maupun Tuchel. Kini tergantung bagaimana para direksi dan pemain menyanggupi apa yang Conte inginkan di atas lapangan hijau.
Selamat datang kembali Conte!