Cukup Messi - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Cukup Messi

Kesempatan itu datang lagi. Dan kekecewaan itu pun kembal terulang.

Memang masih terlalu dini untuk menghakimi Argentina di Copa Amerika 2019 kali ini. Mereka baru memainkan pertandingan perdana mereka yang berujung kekalahan 0-2. Kolombia berhasil menang untuk pertama kalinya dari Argentina di ajang Copa Amerika setelah menanti 20 tahun. Gol dari Roger Martinez dan Duvan Zapata seakan kembali membayangi Argentina, terutama Messi dengan bayang – bayang kegagalan.

Setelah gagal di 3 babak puncak dalam 3 tahun beruntun, Messi seakan dikutuk akibat dari bakat sepakbolanya yang di luar nalar tersebut. Partai puncak Piala Dunia 2014, serta 2 babak final Copa menjadi saksi air mata Messi dan Argentina. Waktu tak pernah berkompromo dan setelah kembali digagalkan oleh pelatihnya sendiri di Piala Dunia 2018, Copa Amerika tahun ini bisa jadi kesempatan besar terakhir Messi untuk meraih trofi bersama Argentina.

Usianya akan menginjak angka 32 pekan depan. Dan jika masih gagal tahun ini, Piala Dunia 2022 akan jadi satu – satunya kesempatan yang Messi miliki. 35 tahun memang tak berarti Messi akan gantung sepatu, hanya saja, mungkin Ia tak lagi mampu tampil dalam performa terbaiknya. Kita tahu bahwa gaya permainan Messi jelas berbeda dengan Ronaldo. Saat Ronaldo bermain semakin ke depan, Messi justru bermain semakin dalam seiring bertambahnya usia.

Sempat pensiun karena kekecewaan luar biasa, Messi kembali hanya untuk dihujat dan dihakimi sekali lagi. Label pemain tanpa mental, pemain yang hanya berhasil karena pemain disekitarnya, label lebih berdarah Spanyol dibanding Argentina, serta label negatif lainnya terus disandang Messi selama ini. Alasannya jelas, karena tidak ada satupun trofi internasional yang berhasil Messi persembahkan selain medali emas Olimpiade Beijing 2008. Hal ini makin diperparah dengan 2 trofi internasional yang berhasil diraih saingan abadinya bersama Portugal.

Musim ini Messi mencetak 51 gol di semua ajang dan nyatanya Barcelona juga hanya mampu meraih 1 buah trofi yakni juara La Liga Spanyol. Setelah segala asa dan keringat yang Ia lakukan, trofi Liga Champions serta Copa del Rey ternyata harus lepas dari genggaman. Semua salah Messi? Tentu demikian dimata para kritikus serta penggila sepakbola yang seakan lupa bahwa Messi masihlah seseorang yang menapakkan kakinya di bumi.

Kini, nampaknya lagu lama akan kembali terulang. Kegagalan Argentina bukan lagi sebuah kejutan. Perpaduan pemain senior dan muda yang belum begitu padu, serta tentunya ketergantungan terhadap Messi menjadi alasan yang akan mudah diterima semua pihak. Toh Brazil serta Uruguay punya tim yang jauh lebih layak untuk keluar sebagai juara pada edisi Copa tahun ini.

Scaloni sebagai sesama pemegang nama Lionel pun mungkin belum mampu menyelamatkan Messi kali ini. Pelatih berusia 41 tahun tersebut mungkin masih kurang pengalaman untuk jadi pelatih pertama yang mampu membawa Messi mengakhiri puasa gelarnya bersama Argentina. Entah bagaimana nasibnya andai Argentina gagal total dalam ajang Copa kali ini.

Melihat Messi seperti ini jelas bukan pemandangan yang menyenangkan terutama bagi para penikmat sepakbola, kecuali kalian adalah barisan pendukung pemain bernomor punggung 7 di benua seberang. Sebagai pemain sepakbola terbaik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Messi nampak belum cukup di mata semua khalayak. Trofi bersama Argentina seakan jadi penghalang terhadap segala magis dan penampilan luar biasa yang selama ini Ia ciptakan diatas lapangan.

Cukup. Saya rasa Copa Amerika kali ini cukup menjadi yang terakhir. Tagline “Never Give Up” di iklan Adidas sebagai sponsor Messi dan Argentina memang seakan menegaskan perjuangan Messi untuk terus menginspirasi generasi mendatang, sebuah langkah yang tentunya sangat positif. Hanya saja, kegagalan akan membuat Messi jadi bahan lelucon. Seorang pemain yang lagi – lagi gagal karena tekanan di panggung internasional.

Entahlah, Mungkin pribadi ini tidak tega melihat semua kelebihannya tak diapresiasi hanya karena sebuah trofi internasional.

Messi hanya butuh satu. Satu buah trofi. Yang akan membungkam kritik banyak orang.

Terkecuali para pendukung pemain asal Portugal diluar sana.

 

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.