Meski kalah dikalahkan tetangganya Manchester United 0-1, Manchester City tetap lolos ke final Piala Liga Inggris musim 2019/20.
Gelandang United, Nematic Matic sukses menjebol gawang City di babak pertama tetapi ia kemudian dikeluarkan setelah menerima kartu kuning kedua karena melakukan pelanggaran terhadap Ilkay Gundogan.
Tim asuhan Pep Guardiola tetap melaju ke babak final dengan agregat 3-2, mengingat pada pertemuan pertama menang 3-1 di Old Trafford.
Berbicara kepada media, gelandang City, Kevin de Bryune, mengatakan ia benar-benar heran mengapa United bisa menang tipis di kandang The Citizens.
“Saya tidak benar-benar bisa memahami bagaimana kami bisa kalah. Bagi saya, Manchester United tidak punya peluang hari ini. Pada akhirnya, baguslah kami lolos.” kata De Bruyne.
“Saya rasa kami ceroboh. Saat gol tercipta, kami tidak menghalau bola dengan baik dan tahu-tahu mereka bikin gol. Anda bisa beri tahu saya kalau mereka punya peluang lagi karena saya tidak ingat.” tambah De Bruyne.
Bermain di kandang melawan United, City gagal menjaga lini belakang mereka dengan baik meski memiliki banyak peluang di babak pertama.
Akan tetapi, dominasi City tak kunjung mengendur. Pada menit ke-84 striker City Sergio Aguero sukses menjebol gawang United, namun wasit menganulir gol tersebut karena penyerang asal Argentina itu berada dalam posisi offside.
“Kami berjuang ketika kami harus melakukannya dan akan belajar dari kesalahan. Kalau kami juara di final, tidak akan ada yang membicarakan pertandingan ini.” kata De Bruyne.
“Final adalah hari yang indah dan kami akan berjuang untuk meraih trofi. Kalau kami melakukannya, itu akan menyenangkan.” tambahnya.
City akan menghadapi Aston Villa di final Piala Liga Inggris di stadion Wembley pada 1 Maret. Jika mereka berhasil mempertahankan gelar ini melawan Villa, ini akan menjadi trofi kedua bagi Guardiola di musim ini usai memenangkan gelar Community Shield saat melawan Liverpool di awal musim.
