Qualifier TI 8 memang sudah selesai. Belum ada pemain atau tim Indonesia yang mampu berangkat ke main event. Kamun kegagalan kali ini banyak menyisakan pelajaran penting untuk tim maupun komunitas. Apa saja pelajaran dari qualifier TI 8?
Dua pemain profesional Dota 2 Indonesia yang tergabung bersama TNC.Tigers beberapa waktu lalu nyaris mencatat sejarah dengan menjadi pemain Indonesia pertama yang bertanding di The International. Namun takdir belum mengijinkan IYD dan Xepher karena TNC Tigers harus takluk dari TNC Predators.
Ada beberapa kejadian yang bisa menjadi pelajaran dari qualifier TI 8 bagi tim maupun komunitas Dota 2 di Indonesia. Apa saja? Simak langsung di bawah ini ya!
1. Konsisten Jadi Kunci
Salah satu hal yang patut dibenahi oleh tim-tim yang ingin bertanding di TI adalah konsistensi. Bukan hanya konsistensi dari pertandingan ke pertandingan, tetapi juga konsistensi dari turnamen ke turnamen.
Konsistensi di setiap pertandingan mutlak diperlukan. Kemenangan wajib diraih dalam setiap pertandingan dalam satu turnamen. Namun konsistensi juga wajib ditunjukkan dalam turnamen-turnamen yang diikuti.
Ambil contoh BOOM ID yang mendapatkan direct Invitation ke closed qualifier. Performa BOOM ID di berbagai turnamen lokal dan regional SEA tergolong stabil dengan pencapaian ke main stage, maupun 4 besar qualifier.
2. Endurance
Berbeda tipis dengan konsistensi, sebuah tim harus memiliki endurance ketika menghadapi kualifikasi TI. Sejak open qualifier hingga closed qualifier, tim Indonesia cenderung terlihat bermasalah dengan endurance.
Mungkin sebagai gamer sudah terbiasa bermain lima hingga sepuluh game dalam sehari, bahkan lebih. Namun untuk sebuah tim yang mengikuti penyisihan turnamen penting, endurance para pemain sebagai sebuah tim masih patut dibenahi.
Ambil contoh hilangnya konsentrasi pemain EVOS dan RRQ di open qualifier 2, hingga perubahan permainan dan pengambilan keputusan pemain BOOM di closed qualifier hari pertama. Terlihat jelas endurance pemain ketika bermain dengan tekanan lebih sebagai sebuah tim masih belum maksimal.
3. Nasionalisme Tinggi dari komunitas
Walau masing banyak toxic yang bersuara di komunitas Dota 2 Indonesia ternyata diam-diam masih lebih banyak yang nasionalis! Tingginya dukungan dan harapan akan lolosnya IYD dan Xepher ketika bertanding di babak final sudah tidak disangsikan lagi baik sebagai pemain profesional maupun sebagai perwakilan Indonesia!
Yang menarik, hasil kekalahan yang menimpa TNC Tigers ternyata tidak mengubah dukungan menjadi racun maupun makian seperti yang biasa para toxic lakukan! Hampir semua hanyut dalam kesedihan sesudah euforia. Hampir semua menyatakan salut atas perjuangan IYD dan Xepher. Hampir semua.
Memang sempat ada kejadian dan komentar yang ibaratnya menabur asam dan garam di atas luka karena reaksi atas keberhasilan TNC Predators mengalahkan TNC Tigers. Namun ternyata jauh lebih banyak yang mengatakan perjuangan IYD dan Xepher di TNC Tigers sebagai pemain pro ataupun sebagai perwakilan merah putih jauh lebih pantas untuk diapresiasi!