Penyerang Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri enggan dipuja-puji secara berlebihan. Ia mengaku masih perlu banyak belajar untuk meningkatkan kualitasnya lebih baik lagi.
Belakangan, nama Egy memang menjadi buah bibir di kalangan pencinta sepak bola nasional. Salah satu komentator stasiun televisi swasta nasional bahkan terus menerus mempopulerkannya sebagai Egy Messi.
Memang berlebihan jika Egy disandingkan dengan Messi. Pemain binaan PPLP Ragunan Jakarta itu memilih untuk merendah dan tak mau dipuji secara berlebihan.
Egy memang menjadi salah satu bintang Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Ia sukses menyabet gelar pencetak gol terbanyak (8 gol) di Piala AFF U-18 meski Indonesia hanya finis di peringkat ketiga.
Pemain kelahiran Medan ini juga sukses menyumbang satu gol saat Indonesia mengalahkan Kamboja dengan skor 2-0 pada laga uji coba di Stadion patriot, Bekasi, Rabu (4/10).
“Alhamdulillah untuk pertandingan kemarin. Saya menjelaskan kalau saya bukan apa-apa. Jangan terlalu membangga-banggakan saya, karena saya masih harus belajar,” kata Egy di akun sosial media Instagram pribadinya @egymaulanavikri
Lanjut Egy dalam unggahannya, perjalanannya masih panjang. Dia masih harus berusaha dan berdoa lebih keras lagi untuk masa depannya. Menurut Egy, penampilan apiknya sejauh ini berkat dukungan rekan setim, pelatih, serta ofisial timnas.
“Sepak bola itu permainan tim, bukan individu. Tanpa teman-teman, saya bukan apa-apa karena saya bermain untuk tim bukan sendiri-sendiri,” ucap Egy.
Pemain asal Medan 17 tahun itu bahkan mengakui terkadang masih tampil egois di lapangan. Namun, perannya sebagai penyerang kadang kala menuntutnya untuk menuntaskan peluang di wilayah pertahanan lawan.
“Namun kalau teman lebih berpeluang, kita harus memberinya umpan. Dari situlah saya merasa bahwa saya harus lebih banyak belajar lagi karena saya belum apa-apa. Saya masih jauh dari kata bagus,” katanya.
Egy juga berharap terus mendapat aliran dukungan dan doa dari penggemarnya. Namun, ia tetap meminta kepada publik agar tidak memujinya secara berlebihan.
“Kerja keras dan doa saya tidak akan ada hasilnya ketika saya cepat puas dan sombong, karena Allah tidak menyukainya. Namun, saya percaya kerja keras dan doa tak akan mengkhianati hasil apabila kita tidak pernah merasa puas dan tidak ada sombong di dalam diri kita.”
“Tetap membumi dan tetap rendah hati. Satu yang pasti saya sangat cinta Indonesia. Jayalah Indonesiaku,” pungkasnya
Sumber foto: kompas.com