Honda telah memutuskan untuk tidak ikut dalam seri balapan Formula 1 musim 2022. Pabrikan asal Jepang tersebut beralasan mereka akan fokus ke teknologi emisi nol seperti bahan bakar dan baterai mobil listrik.
Jika Honda telah memutuskan untuk pergi, itu artinya F1 hanya akan menyisakan tiga pabrikan saja, yaitu Ferrari, Mercedes, dan Renault.
Menurut kabar yang beredar, Formula E dituding menjadi biang keluarnya Honda dari F1. Akan tetapi, bos Formula E, Alejandro Agag, telah membantah tudingan tersebut.
“Saya melihatnya sebagai kabar buruk bagi motorsport secara umum. Saya tidak melihat ini sebagai kabar buruk untuk Formula E dan berita buruk untuk Formula 1,” kata Agag.
“Kami di Formula E juga membutuhkan Formula 1 untuk menjadi sukses karena kami tidak melihat satu sama lain sebagai pesaing. Kami melihat satu sama lain seperti di perahu yang sama dan bersaing melawan tenis, sepak bola, dan olahraga lainnya.
“Jika satu pabrikan meninggalkan motorsport, itu tidak berarti mereka akan datang melalui pintu lain kepada kami. Mereka mungkin sama sekali tidak ikut olahraga motor, jadi itu bukan kabar baik.” tambah Agag.
Fomula E dan Formula1 terhubung melalui bos media Amerika Serikat, John Malone, yang terkenal dengan media Liberty. Bukan rahasia umum lagi, Librty sendiri merupakan pemegang saham terbesar di olahraga F1 selama ini.
Di lain sisi, Agag baru-baru ini mengumumkan rencana untuk seri perapal tenaga listrik. Dan ia percaya bukan tidak mungkin F1 bisa menggunakan mobil tenaga listrik di masa depan.
“Akan selalu ada ruang untuk balap motor pembakaran tetapi tidak akan terkait dengan industry. Saya rasa industry nantinya hanya akan fokus pada olahraga motor listrik.” kata Agag.
Honda sebelumnya menyatakan untuk kembali ikut ambil bagian di olahraga mobil balap F1 pada 2015 bersama McLaren usai terinspirasi penggunaan power unit baru yang fokus terhadap teknologi hybrid dan pemulih energi.