Juara tinju dunia kelas berat WBC, Tyson Fury, membela penuh alasan kekalahan yang dilontarkan Conor McGregor baru-baru ini.
McGregor harus menerima kekalahan di pertarungan UFC 257 saat Dustin Poirier mengalahkan dirinya secara KO di babak kedua, di Fight Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Bekas juara dua divisi UFC itu mengaku ketidakaktifan dirinya di pertarungan adalah penyebab utama kekalahan dari Poirier.
“McGregor benar! Kemudian ia memiliki dua tahun lagi, dan kemudian ia melawan Cerrone. Kemudian ia memiliki satu tahun lagi, dan kemudian ia melawan Poirier.” ujar Fury.
“Jadi ketidakaktifan menghancurkan McGregor, tidak diragukan lagi. Ketika seorang pria aktif, bertarung, berdebat, dan di kamp, dan seorang petarung berada di sofa, itu tidak baik.” tambah Fury.
Meski sempat menunjukkan performa solid pada ronde pertama, secara keseluruhan, McGregor memang tidak tampil baik dalam laga melawan Poirier.
“Anda kehilangan waktu Anda, Anda kehilangan jarak, Anda kehilangan semuanya. Anda kehilangan semuanya, itu semua harus diperoleh kembali di dalam kamp dan dalam pertempuran.” kata Fury.
“Jika Anda bertanding tiga kali berturut-turut setelah Anda tidak pernah berada di atas ring selama tiga tahun, pada pertandingan ketiga Anda akan sepuluh kali lebih baik dari yang pertama.
“Saya selalu mengetahuinya. Karena saya adalah sejarawan tinju, saya selalu tahu tentang ketidakaktifan.” tambah Fury.
Fury saat ini tengah mengincar pertarungan dengan rekan senegaranya, Anthony Joshua, yang masih memegang empat sabuk kelas berat.
Di lain sisi, Fury masih berpeluang melakukan pertarungan trilogi bersama bekas juara WBC Deontay Wilder. Akan tetapi, pertarungan kedua petinju tersebut sulit untuk diadakan, karena The Gypsy King lebih berambisi untuk menjadi menghadapi Joshua.
“Saya akan melawan Joshua seperti yang saya lakukan dengan Wilder. Mereka bilang ia akan bertinju dan bergerak, apa yang saya lakukan? Langsung ke arahnya, bom terus sampai ia dikalahkan,” kata Fury.