Gaji di Liga Inggris Jauh di Atas Serie A - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Gaji di Liga Inggris Jauh di Atas Serie A

Laporan terbaru asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) menunjukkan total pengeluaran untuk gaji pemain di Liga Inggris menjadi yang tertinggi pada 2015. Uniknya dalam laporan terbaru tersebut total gaji di Liga Inggris itu lebih besar hingga dua kali lipat dari posisi kedua yakni di Serie A Italia.

Dalam laporan keuangan UEFA untuk tahun keuangan 2015 tersebut total pengeluaran untuk gaji di Liga Inggris meningkat jadi €2,69 miliar (Rp37,7 Triliun) pada 2015. Adapun rata-rata gaji per klub mencapai €134,5 juta (Rp1,89 Triliun).

Jumlah total pengeluaran itu kontras dengan Serie A yang notabene-nya pengeluaran tertinggi kedua untuk gaji pemain di Eropa. Total pengeluaran klub-klub Serie A Italia untuk gaji mencapai €1,3 miliar (Rp18,3 Triliun) dengan rata-rata masing-masing tim mengeluarkan anggaran gaji €65,5 juta (Rp 918,9 Miliar).

Di tempat ketiga adalah Bundesliga Jerman yang kombinasi pengeluaran untuk gaji mencapai €1,25 miliar, dan rata-rata klub mengeluarkan anggaran €69,5m per tahun keuangan untuk gaji.

“Untuk pertama kali dalam rekam sejarah, total gaji tertinggi dibayarkan sebuah liga lebih dua kali dibandingkan urutan selanjutnya, dengan kekuatan poundsterling Inggris pada 2015 telah mendorong klub-klub Inggris melebihi garis,” demikian dalam laporan itu seperti dikutip dari Goal, Kamis (12/1/2016).

Jika antara Inggris dan Italia terpaut hingga dua kali lipat jumlah pengeluaran gajinya, itu tak terjadi antara Serie A dengan Jerman dan Spanyol yang ada di urutan selanjutnya.

Agregat pengeluaran untuk gaji antara klub peserta Serie A Italia, Bundesliga Jerman, dan La Liga Spanyol terpaut sekitar lima persen antar masing-masing.

Untuk Klub Pengeluaran Gaji Terbesar adalah Barcelona

Meskipun Liga Primer Inggris menduduki peringkat pertama pengeluaran gaji, di tingkat klub justru posisi itu dipegang klub La Liga, Barcelona.

Barcelona disebutkan memiliki pengeluaran total untuk gaji hingga mencapai €340 juta. Di tempat kedua adalah rival abadinya di La Liga, Real Madrid, dengan catatan €289 juta.

Di tempat ketiga adalah Chelsea (€284 juta), diikuti Manchester City (€276 juta), dan Manchester United (€266 juta).

Setelah itu ada Paris Saint-Germain (€255 juta), Arsenal (€250 juta), Bayern Munich (€236 juta), Liverpool (€216 juta), dan Juventus (€198 juta).

“Rata-rata peningkatan gaji di antara 20 tim teratas adalah 14%. FC Barcelona, AS Roma, dan beberapa klub Inggris mengalami peningkatan gaji lebih dari 20%,” demikian dalam laporan tersebut.

Kemudian dari 20 klub dengan pengeluaran gaji tertinggi itu, 16 di antaranya tercatat memiliki rasio pendapatan kurang 70%. Dan, lebih dari setengah dari 16 klub tersebut dalam rasio sehat kurang dari 60%.

Di satu sisi jumlah klub yang pengeluaran untuk gajinya lebih dari €100 juta telah meningkat setiap tahun dari hanya 10 klub pada 2009 jadi 20 klub pada 2015.

Hal di atas dinilai karena sokongan pertumbungah ekonomi Eropa yang meningkat hingga 1,5 persen selama 20 tahun terakhir. Hal itu pun membuat peningkatan pengeluaran gaji klub-klub Eropa meningkat dalam rata-rata per tahunnya.

Peningkatan gaji pada 2015 pun tercatat menjadi yang tertinggi sejak 2010 yakni 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, bagi UEFA peningkatan pengeluaran gaji tersebut tak selalu berarti bagus. UEFA melarang klub-klub untuk melakukan pengeluaran gaji hingga mencapai rasio batas nyaman yakni sekitar 70% pendapatan.

“Perbandingan gaji dengan rasio pendapatan, dipertimbangkan sebagai salah satu indikator kunci finansial bagi klub-klub sepak bola. Ada peningkatan dari 62,1% pada 2014 jadi 63,0% pada 2015. Rasio itu masih lebih rendah dibandingkan sebelum diperkenalkannya [aturan] Financial Fair Play,” demikian dalam laporan tersebut.

Akibat itu pun, UEFA menemukan dari 20 klub pembayar gaji tertinggi di Eropa, klub-klub Jerman, Norwegia, dan Swedia memikiliki rasio paling rendah dari pendapatan yakni antara 50 dan 52%.

Sebaliknya peningkatan rasio terjadi pada klub-klub Turki bahkan hingga mencapai lebih dari 70%. Rata-rata klub Turki memiliki pengeluaran gaji mencapai 80% dari rasio pendapatan.

Sumber foto: radarindo.com

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter