Lewis Hamilton belum menyetujui kontrak baru bersama Mercedes. Meski demikian, ia tetap akan melakoni balapan Formula 1 di musim 2021 bersama tim asal Jerman tersebut.
Awalnya, Mercedes dan Hamilton telah menemui kesepakatan untuk memperpanjang kontrak, akan tetapi negosiasi telah ditunda akibat wabah Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.
Situasi semakin sulit, Mercedes masih berpikir panjang setelah dua syarat yang diajukan Hamilton di akhir musim 2020: durasi kontrak baru dan gaji mahal yang harus dibayarkan.
Wabah Covid-19 telah mengubah segalanya, dan pemulihannya agak tidak pasti. Dalam hal ini, perusahaan induk Mercedes-Daimler harus menjual sebagian dari tim Formula 1.
Sampai-sampai bos Mercedes, Toto Wolff, telah berubah dari pemimpin tim yang sederhana menjadi memiliki 33% saham, dengan sepertiga lainnya untuk INEOS, perusahaan produk kimia multinasional, yang selain menjadi sponsor tim.
Hamilton memiliki niat kuat untuk tetap di F1, tetapi masih ragu untuk memperpanjang kontrak bersama Mercedes. Namun, jika ia melanjutkan kontrak itu berarti ia bakal mencapai hampir 40 tahun usia sebelum pensiun.
Oleh karena itu, Hamilton bersikeras meminta 200 juta dolar Amerika atau setara Rp 2,780 trliun untuk kontrak selama empat tahun. Itu berarti ia bakal menerima 50 juta dolar Amerika per musim, sedikit lebih banyak dari 47 juta dolar Amerika yang ia tuntut pada tahun lalu.
Hamilton adalah pembalap yang telah memberi Mercedes tujuh gelar juara dunia F1, tetapi Mercedes mulai berpikir ulang, di mana George Russell, yang telah menggantikan Hamilton saat ia positif Covid-19 telah tampil mengesankan bagi tim dan diyakini sebagai pembalap dengan masa depan yang cerah.
“Saya berencana untuk berada di sini tahun depan (2021). Sebagai sebuah tim, kami memiliki lebih banyak hal yang harus dilakukan bersama, lebih banyak untuk dicapai baik dalam olahraga dan di luar olahraga.” kata Hamilton.