Pemain legendaris Arsenal ini menyatakan bahwa dia mengetahui alasan menapa pemain internasional Jerman ini menunjukkan performa yang begitu bagus didepan gawang lawan dalam beberapa minggu terakhir.
Mantan penyerang Arsenal, Thierry Henry menungkapkan rahasia dibelakang peforma Mesut Ozil.
Jawara dunia asal Jerman ini telah mencetak total enam gol untuk Arsenal pada musim ini, termasuk hattrick pertama didalam karisnya saat melawan Ludogorets di laga Liga Champions.
Dan Henry percaya pemindahan Alexis Sanchez ke posisi penyerang tunggal didepan telah membawa keuntungan untuk Ozil.
“Sangatlah susah untuk membandingkan pemain,” ungkap orang Prancis satu ini saat mengikuti event Puma di Kolkata,ketika ditanyakan apakah ada kesamaan didalam pemindahan posisi Sanchez dengan posisi dirinya saat bergabung bersama Arsenal pada tahun 1999.
“Saya tidak suka membandingkan para pemain. Setiap pemain melakukan halnya masing-masing. Permainan ini sudah berubah.”
“Dari saya sendiri, Saya selalu menyatakan bahwa didalam dua tahun terakhir ini Sanchez bisa dimainkan sebagai penyerang tunggal. Dia kini telah bermain sebagai penyerang tunggal. Dia melakukannya untuk Chile. Jadi, ini bukanlah sesuatu yang baru untuknya.
“Dia melakukannya juga untuk Udinese saat berada di Italia dan melakukannya dengan sangat baik. Ketika kamu memiliki pemain yang bermain sebagai no. 9, dengan caranya memberi tekanan kepada lawan, caranya bergerak, visinya untuk bola, dan menciptakan begitu banyak lubang untuk Ozil. Itulah alasan mengapa Ozil mencetak begitu banyak gol – dari pergerakan Alexis Sanchez.
“Ozil kini bisa maju dan melakukan pergerakkannya sebagai no.10. Theo [Walcott] juga kini mencetak begitu banyak gola karena banyak pergerakan. Saya rasa Arsene [Wenger] bekerja dengan baik dan saya rasa alasan mengapa Arsenal bermain begitu baik pada musim ini karena Alexis bermain di depan dan menciptakan begitu banyak gerakan yang menghasilkan begitu banyak ruang kosong untuk rekan-rekannya.”
Henry sendiri juga pada awalnya bermain sebagai sayap kiri di awal karirnya, sebelum dipakai sebagai penyerang tunggal oleh Arsene Wenger di Arsenal.
Dan asisten pelatih Belgium ini percaya mencetak gol adalah kunci dari transisi tersebut.
“Pada dasarnya, tidak ada tansisi,” ungkapnya. “Kamu hanya cukup mencetak gol. Saya memulai sebagai penyerang [saat saya masih] muda, setelah itu Monaco memaikan saya diposisi sayap. Di Piala Dunia, saya masih bermain di posisi sayap. Dan setelah itu saya bermain untuk Arsenal, dan bermain sebagai penyerang. Dan pindah ke Barcelona dan bermain sebagai pemain sayap lagi.
“Jadi anda harus bisa menjadi pemain yang gampang beradaptasi dan mengetahui bagaimana cara bermain di berbagai posisi karena itu akan memberi anda begitu banyak opsi untuk bermain di dalam sistem yang berbeda, bersama pelatih yang berbeda.
“Didalam beberapa waktu, itu tidaklah muda karena kamu harus belajar bagaimana cara bermain sebagai yang dimintakan, tetapi kalau anda cukup pinter untuk mengerti bagaimana cara bermain di kanan, dikiri, ataupun di tengah, maka ini selalu menjadi tambahan untukmu karena tiba-tiba kamu tidak hanya memiliki satu opsi untuk bermain. Kamu tiba-tiba memiliki tiga [opsi].
“Pada akhirnya untuk saya, semuanya berhasil dimanapun saya berada.”
