Timnas Indonesia U-19 dipastikan berjumpa Thailand di semifinal Piala AFF U-18. Laga kedua tim yang akan digelar pada Jumat (15/9), di Stadion Thuwunna, Yangon, mengalami sedikit pergeseran.
Indonesia tercatat sebagai tim yang paling produktif dalam mencetak gol di antara para semifinalis lainnya. Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan total sudah mengemas 19 gol dari empat laga yang dilakoni.
Di urutan kedua ada tim tuan rumah Myanmar yang sudah mengemas 17 gol pada laga fase grup.
Posisi ketiga tim terproduktif di antara para semifinalis ditempati oleh Malaysia yang membukukan 13 gol dan tim paling sedikit mengoleksi gol adalah Thailand yang hanya mencetak sembilan gol.
Laga Indonesia lawan Thailand yang sedianya digelar pada pukul 18.00 waktu setempat, dimajukan menjadi pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB.
Sementara laga tuan rumah Myanmar melawan Malaysia jadi dimainkan pada pukul 18.00 waktu setempat di stadion yang sama.
Yang menarik, Thailand merupakan tim yang berpredikat sebagai lawan paling sulit dibobol. Pertahanan terkokoh ini bisa dilihat dari catatan kebobolannya yang hanya dua gol.
Hanya ada dua tim yang bisa membobol gawang Thailand, yakni Laos dan Malaysia. Laos membobol satu gol saat mereka kalah 1-2 dari Thailand, sementara Malaysia menjebol tim arahan Marc Alavedra Palacios ketika bermain imbang 1-1.
Gol Laos ke gawang Thailand tercipta melalui umpan bola mati yang disambut tendangan Photthasit Phommachai yang bersarang ke gawang Kanthaphat Manpati pada menit ke-90.
Sementara satu gol lagi yang dicetak Malaysia ke gawang Thailand tercipta melalui proses permainan open play. Gol tersebut dicetak Nik Akif Syahiran pada menit ke-50.
Proses gol berawal dari pergerakan gelandang Malaysia, Muhammad Nurfais Jauhari yang menusuk ke sisi kiri pertahanan dan mengirimkan umpan tarik ke Akif Syahiran.
Pemain bernomor punggung 8 yang berada di luar kotak penalti itu pun langsung melepaskan tendangan yang mengarah ke pojok kiri atas gawang Kantaphat Manpati dan tak bisa ditepis.
Thailand terbilang cukup solid dalam menjaga area pertahanannya dengan permainan sabar merespon permainan lawannya. Mereka juga tampil dengan permainan yang terorganisasi sangat apik.
Soal produktivitas gol, skuat Gajah Perang justru berkebalikan dari tim arahan Indra Sjafri.
Mereka hanya bisa mencetak 9 gol dan tercatat sebagai semifinalis paling minim mencetak gol ke gawang lawan. Kemenangan terbesar di Grup A saat mereka menaklukkan Timor Leste 3-0.
Sumber foto: liputan6.com