Pandemi COVID-19 menjadi alasan ditundanya pagelaran Piala Eropa 2020 tahun lalu yang seharusnya digelar bulan Juni hingga Juli. Tahun ini, rencananya Piala Eropa 2020 akan dilaksanakan pada tanggal 11 Juni hingga 11 Juli 2020 dengan melibatkan 12 kota berbeda di seluruh penjuru Eropa. Sayangnya, pandemi tak kunjung usai dan bahkan kini mutasi baru mulai bermunculan hingga membuat banyak pihak ragu Piala Eropa tahun ini bisa dijalankan sesuai rencana awal.
Kini, Inggris melalui perdana menteri mereka Boris Johnson mengajukan diri sebagai tuan rumah tunggal mengingat masih banyaknya negara-negara di Eropa yang melakukan opsi lockdown. Turnamen akan digelar seperti biasa dengan 1 negara tuan rumah guna meminimalisir kelelahan serta penyebaran virus COVID-19.
Yang lucu, varian virus baru kini ditemukan di Inggris dan diketahu bahwa virus yang diberi nama B.117 ini paling banyak memakan korban di tanah ratu Elizabeth. Jadi, masuk akalkah pengajuan diri Inggris sebagai tuan rumah di tengah kondisi yang kian tak menentu seperti sekarang.
Ditiadakannya pagelaran besar seperti Piala Dunia atau Piala Eropa memang pernah terjadi saat perang dunia ke-2 meletus. Meski tak kita harapkan untuk kembali ditunda, keselamatan para peserta harus jadi prioritas utama melebihi kepentingan sponsor sampai tuntutan tayang dari hak siar yang pastinya akan mendapat pemasukan besar melalui digelarnya Piala Eropa.
Sejauh ini UEFA belum menentukan keputusannya terkait pagelaran Piala Eropa. Tentu mereka tak boleh gegabah dalam mengambil keputusan. Dari fakta yang ada dan bisa kita lihat, pagelaran Piala Eropa 2020 tahun ini memang masih sangat mungkin untuk dilaksanakan, namun nampaknya tidak untuk digelar di tanah Inggris dengan kondisi seperti sekarang.
Setuju?
