Pilot jet darat Ferrari, Sebastian Vettel, gagal meraih podium Formula 1 di Grand Prix Brasil, pada Minggu (11/11) atau Senin dini hari. Meski memulai balapan di grid kedua, pembalap asal Jerman itu hanya mampu finis di urutan keenam.
Pada balapan di Sirkuit Autodromo Jose Carlos Pace, Lewis Hamilton sukses memenangkan tempat pertama disusul pembalap Red Bull Max Verstappen di tempat kedua, dan pembalap Ferrari Kimi Raikkonen di tempat ketiga.
Berbicara kepada media, bos Ferrari Maurizio Arrivabane mengungkapkan bahwa Vettel telah mengalami masalah dengan salah satu sensor pada mobilnya.
“Dilihat dari formasi, kami telah sadar ada masalah dengan sensor pada mobil Seb.” kata Arrivabane dikutip ESPN.
“Ini berarti untuk seluruh balapan, ia harus menjalankan pengaturan yang berbeda dengan yang biasanya kami gunakan dan itu membuat mobil sulit dikendarai,” sambung Arrivabane.
Melihat pada balapan tersebut, Vettel tidak yakin Ferrari membuat keputusan yang tepat untuk memulai balapan dengan ban soft, senyawa ban yang lebih tahan lama, jika dibandingkan dengan Mercedes dan Red Bull, yang memulai balapan dengan ban super-soft.
“Yah, saya mencoba segalanya tetapi jelas dalam hal hasil, satu, dan yang jelek. Ini adalah sore yang sulit. Saya tak merasa kami berada di atas ban mobil hari ini.” kata Vettel usai balapan.
“Saya tidak merasa itu merupakan keuntungan untuk menjadi jujur memulai balapan dengan ban soft, super-soft berlangsung lebih lama, lebih lama dari yang saya kira, yang kami harapkan.
“Ban kami tidak punya daya cengkeram yang begitu bagus ditambah lagi Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas bekerja sama.” tambah Vettel.
Sebastian Vettel merasa yakin strategi ban yang diterapkan Ferrari tidak memberikan dampak yang bagus di GP Brasil. (Sumber:www.dailyexpress.co.uk)
Vettel dikalahkan oleh pembalap Mercedes Valtteri Bottas di awal balapan dan kehilangan dua posisi lagi dari Verstappen dan dari Raikkonen di lap keempat.
Dia sempat unggul dari rekan setimnya Raikkonen melalui pit stop tetapi Scuderia memerintahkan tim untuk menukar pembalap mereka, memberi peluang untuk menyerang Bottas dan akhirnya sukses meraih tempat ketiga.