Tanpa terasa, sudah hampir 50 hari kita dipisahkan secara tidak langsung dengan sepakbola. Dunia terus bergulir dan pada akhirnya, beberapa negara seperti Belanda dan Perancis menyerah. Mereka sepakat bahwa nyawa para pelaku di dalamnya lebih penting daripada uang. Berbeda dengan apa yang tengah diwacanakan Bundesliga, Serie A, & Liga Primer.
Tentu saya pribadi ingin sepakbola menjadi awal pemicu dari kembalinya hidup yang normal. Namun, melihat kondisi dunia saat ini, apakah memungkinkan pertandingan kembali digelar meski tanpa penonton? Bagaimana dengan nasib para pemain dan staff yang bertugas. Kita lihat saja bagaimana Paolo Dybala yang sudah sebulan lebih terjangkit virus COVID-19 dan belum juga kunjung sembuh. Apakah segala peraturan dan kontrak hak siar ini lebih penting dibandingkan nyawa mereka yang turut andil membesarkan olahraga sepakbola ini?
Meski ada penurunan angka penyebaran, banyak sekali manusia yang tidak memiliki gejala dan bisa saja, salah banyaknya adalah para pemain sepakbola ini. Siapa yang bisa menjamin saat vaksin virus ini pun belum kunjung bisa ditemukan?
Banyak pihak mulai girang melihat akan kembali digelarnya latihan & wacana digulirkannya kembali liga – liga besar Eropa. Saya juga. Saya tidak munafik. Saya rindu olahraga ini.
Namun entah mengapa, saya memilih pesimis. Jangan berharap terlalu banyak. Kekecewaan biasanya menanti di ujung sana. Apalagi saat tak banyak yang bisa kita lakukan sebagai penikmat.
Bagaimana dengan kalian?