Setelah sekitar sebulan penuh kompetisi DOTA 2 OMEGA League: Europe Immortal Division, Team Secret kembali berhasil menunjukkan level permainan yang belum bisa dikalahkan oleh tim profesional lainnya. Hanya kalah dua game sejak turnamen ini dimulai pada 14 Agustus kemarin, Team Secret menang telak atas OG di Grand Final, sekaligus menjadikan ini kemenangan beruntun ketujuh mereka.
Game pertama menunjukkan seolah match ini akan berlangsung ketat untuk perebutan gelar juara. Namun Secret berhasil menundukkan OG, memberikan kemenangan bersih 3-0 untuk grand final. Bahkan n0tail dan timnya harus menerima skor kill 29-5 di 22 menit pertandingan.
Secret memberi OG untuk mengamankan IO di game pertama, namun kemampuan drafting Puppey belum bisa ditandingi. Secret mengumpulkan lineup yang berfokus untuk mengagalkan segala serangan langsung menggunakan Faceless Void, Kunkka, serta Sang King. OG sempat menguasai permainan di mid game, sayangnya Secret mengambil balik kendali setelah 2 teamfight yang berlangsung di atas menit ke-40.
Game pertama menjadi satu-satunya waktu OG bisa unggul di match melawan Secret. Setelah itu, Puppey cs membantai habis dua kali jawara The International itu. Last pick Outworld Devourer di game kedua dikendalikan dengan baik oleh Nisha untuk memberikan kemenangan mudah bagi Secret.
Semua pemain Secret tampil bersinar di game ketiga. MATUMBAMAN memainkan hero signaturenya Lone Druid ditemani dengan Ember Spirit Nisha. OG yang tak berkutik terpaksa harus mengetik ‘GG’ di menit 22 setelah Secret meratakan mereka di teamfight Roshan pit.
Ini merupakan kemenangan beruntun ketujuh Team Secret tanpa kalah satupun game di grand finals. Tercatat Puppey cs telah menaklukkan VP. Prodigy, Natus Vincere, Team Liquid, Alliance, Nigma, dan OG sebanyak dua kali untuk mencapai rekor ini. Menjuarai OMEGA League, Secret berhak membawa pulang hadiah 200.000 USD serta menjaga posisi mereka sebagai tim DOTA 2 terbaik di dunia.