Dalam perebutan gelar MVP atau pemain terbaik di musim ini, nama Kawhi Leonard memang acapkali dipandang sebelah mata. Harus diakui jika para pecinta bola basket NBA lebih menjagokan pemain lain seperti Russell Westbrook ataupun James Harden.
Kendati demikian, Leonard sama sekali tidak mempersoalkan urusan itu. Setelah timnya, San Antonio Spurs berhasil menaklukan Houston Rockets 112-110 pada hari Senin tanggal 6 Maret yang lalu, Leonard memang di hujani banyak pertanyaan oleh para wartawan mengenai peluangnya dalam memenangi gelar MVP. Hal ini sejatinya tidaklah berlebihan, mengingat Leonard bermain amat impresif di pertandingan itu. Pada laga yang mengambil tempat di AT&T Center tersebut, Leonard membukukan 39 poin, 6 rebounds, 5 assists, 1 steal, dan 2 blok. Disamping itu, ia juga menjaga ketat pergerakan dari bintang Rockets, yakni James Harden. Akan tetapi puncak dari permainan Leonard adalah ketika ia berhasil melesakan tembakan 3 angka di saat waktu hanya tersisa 25 detik, kemudian disusul dengan blok-nya terhadap Harden selang 7 detik kemudian. Bahkan karena penampilannya yang mencengangkan tersebut, pihak NBA terpaksa melakukan tes obat-obatan kepada Leonard setelah laga usai.
Sebenarnya apa yang dilakukan Leonard di malam itu bukanlah sesuatu yang baru. Pemain berusia 25 tahun ini selalu menunjukan performa yang luar biasa, terutama saat bermain di pertandingan yang besar nan menentukan. Sampai artikel ini diturunkan, rekor Leonard bersama Spurs memang cukup fantastis, yaitu dengan 8x kemenangan dan 1x kekalahan saja, kala berhadapan dengan Boston Celtics, Golden State Warriors, Houston Rockets, Oklahoma City Thunder, serta Cleveland Cavaliers. 5 tim tersebut bisa dikatakan mempunyai minimal 1 orang pemain yang berpotensi untuk menjadi MVP pada bulan Mei nanti. Sebagai contoh, Celtics mempunyai Isaiah Thomas, Warriors memiliki Kevin Durant dan Stephen Curry, Thunder mempunyai Russell Westbrook, dan Cavaliers memiliki LeBron James. Dalam 9 laga itu, Leonard mencatatkan rata-rata 30.8 poin, 5.8 rebounds, 3.6 assists, dan 2.1 steals per-pertandingan.
Terlepas dari torehan hebat di atas, Leonard sepertinya tidak merisaukan perkara yang berhubungan dengan gelar MVP. Hal ini terlihat dari jawaban yang ia berikan kepada para wartawan, “Saya tidak perduli. Saya hanya bermain basket”.