Misi Mustahil Yang Terlaksanakan - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Misi Mustahil Yang Terlaksanakan

“Jika mereka bisa mencetak 4 gol ke gawang kami, maka kami bisa mencetak 6 gol,” begitu ujar Luis Enrique saat sesi konferensi pers sebelum laga leg ke-2 babak 16 besar Liga Champions antara Barcelona menghadapi Paris Saint German (PSG).

Entah apakah sekedar gertak di mulut, namun saya yakin mungkin dalam hatinya Enrique tidak benar-benar meyakini hal yang baru saja ia ucapkan. Dalam sejarah, tidak pernah ada tim yang mampu membalikkan defisit 4 gol di leg ke-2. Barcelona dihadapkan pada posisi tertinggal 4-0 pada saat mereka dibantai di Paris pada hari kasih sayang 14 Februari lalu.

Dan sejarah pun terukir. Tinta emas ditorehkan oleh Barcelona. Dan kini mereka menegaskan pada dunia mengapa mereka layak dianggap sebagai yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir.

Mati, hidup, mati, lalu kembali hidup. Itulah yang Barcelona alami selama 95 menit pertandingan berjalan di Nou Camp. Strategi bertahan yang diaplikasikan oleh Unai Emery menjadi bumerang yang membawa mimpi buruk bagi PSG sedari menit awal pertandingan.

Luis Suarez membuka harapan tersebut dengan golnya di menit ke-3. Dan pada akhir babak pertama, gol bunuh diri Layvin Kurzawa membawa Barcelona memotong aggregat sementara menjadi 2-4. Meski cukup agresif dalam bertahan di babak pertama, namun pemain Barcelona yang mengurung PSG di daerah bertahan mereka sendiri (final third) membuat tekel dan interception yang dilakukan pemain PSG tidak terlalu berguna.

Neymar menjadi bintang dalam laga bersejarah dini hari tadi. Di menit ke-50 babak ke 2, aksi kombinasinya bersama Andres Iniesta menghasilkan tendangan penalti yang mampu dimaksimalkan oleh Lionel Messi. Skor 3-0 membuat keyakinan pendukung Barcelona semakin berkobar. 2 gol nampak akan segera datang melihat papan waktu yang masih menyisakan 40 menit waktu sisa.

Namun di menit ke-62, pelanggaran yang dilakukan Ivan Rakitic menjadi bencana yang mengawali terjadinya gol Edinson Cavani. Kelengahan tersebut nampak mematikan asa Barcelona yang harus mencetak 3 gol dalam sisa waktu 30 menit jika ingin membalikkan keadaan dan mencetak sejarah.

Disini Unai Emery melakukan pergantian pemain yang menjadi kunci jalannya pertandingan di menit-menit akhir. Ditarik keluarnya Julian Draxler dan dimasukkannya Serge Aurier untuk membantu pos kiri pertahanan yang diteror oleh Neymar menjadi salah satu dalang hancur leburnya PSG dini hari tadi. Meski tidak bisa kita salahkan, namun permainan bertahan PSG membuat aliran bola mereka ke garis depan menjadi tidak teroganisir dan menyulitkan Cavani serta Di Maria mendapatkan asupan bola. Terbukti konversi keberhasilan operan bola PSG hanya menyentuh angka 67%.

Peluang 1 lawan 1 Cavani yang mampu dihalau oleh Marc-Andre ter Stegen menjadi titik balik dari kebangkitan sensasional Barcelona. Di menit ke 88 Neymar mencetak gol fantastis melalui tendangan bebas melengkung ke pojok kiri atas gawang Kevin Trapp. Lalu hal dramatis kembali terjadi 3 menit kemudian. Luis Suarez dilanggar di dalam kotak penalti dan Suarez yang memang ahli dalam bidang tersebut melakukan tugasnya secara baik. Penalti kedua untuk Barcelona dan Neymar yang kali ini menjadi algojonya mencetak gol ke-5 Barcelona.

4 menit tersisa dan Barcelona hanya berjarak 1 gol dari terukirnya sejarah dan comeback terbaik di era Liga Champions setelah Istanbul 2005.

Memasuki menit ke 94, Ter-Stegen maju ke kotak penalti PSG dan membantu pemain lainnya untuk mencetak gol ke-6. Dan dilanggarnya Ter-Stegen di dalam middle third PSG (sisi tengah lapangan PSG) menjadi proses pembuka gol ke-6 yang dicetak Sergi Roberto. Diawali oleh pergerakan Neymar di sisi kanan lapangan, ia mengecoh satu pemain PSG dan melepaskan umpan cantik ke mulut gawang yang disambar tendangan setengah voli oleh Sergi Roberto.

Stadium Nou Camp meledak oleh lompatan dan teriakan para pendukung Barcelona. Luis Enrique beserta seluruh pemain cadangan dan staff Barcelona berlari berhamburan merayakan gol tersebut. Unai Emery dan seluruh pemain serta pendukung PSG nampak tidak mempercayai hal tersebut dan hanya bisa menatap kosong dipenuhi penyesalan.

Barcelona mengukir sejarah dan maju ke babak perempat final dengan skor akhir aggregat 6-5.

Gol ke-3 Sergi Roberto di ajang Liga Champions nampaknya akan menjadi gol yang takkan pernah ia lupakan. Bahkan pertandingan seperti ini bisa jadi lebih berkesan bagi Barcelona dan Enrique dibandingkan kemenangan mereka di partai puncak Liga Champions kala menghadapi Juventus di musim 2014/2015 lalu.

Pertandingan seperti ini tidak akan sering kita lihat untuk waktu yang lama. Bahkan sebenarnya hal ini baru saja terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Dan untuk menjadi yang terbaik di ajang seperti Liga Champions, pertandingan seperti ini bisa menjadi titik balik yang membawa Barcelona kembali berjaya di tahun terakhir kebersamaan mereka bersama Luis Enrique.

Dan saat dunia bertanya pada para fans Barcelona mengenai peluang mereka disaat tim mengalami hal sulit, maka dengan lantang para pendukung tersebut boleh dengan yakin berteriak,

“Yes, we can!”

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.