Keadaan Genting di Kubu City - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Keadaan Genting di Kubu City

Pep Guardiola mengakui bahwa kekalahan 2-3 dari Manchester United memberikan dampak yang negatif guna menghadapi sisa perjalanan City musim ini. Meski hampir dipastikan menjuarai ajang Liga Primer, gagal mengunci gelar saat berhadapan dengan United memberikan pekerjaan tambahan bagi Pep.

Telah unggul 2-0 dan menguasai total jalannya pertandingan, di babak kedua United tampil bagaikan tim yang berbeda dan berhasil menunda pesta perayaan City. Unggul melalui gol Vincent Kompany dan gol cantik Ilkay Gundogan, City menyia-nyiakan 2 peluang emas melalui kaki Raheem Sterling. Andai berhasil unggul 4-0 di babak pertama pesta perayaan City tentunya akan berlangsung lebih cepat dan memperdalam luka United.

Paul Pogba, Alexis Sanchez, serta Ashley Young tampil begitu dominan di babak kedua dan gol sundulan Smalling yang memberikan 3 poin bagi United seakan membalas apa yang Kompany lakukan padanya di babak pertama.

City yang harus kembali bertanding di leg ke-2 babak 8 besar Liga Champions UEFA menghadapi Liverpool kini harus bisa membalikkan keadaan dengan keadaan mental yang buruk. Andai Liverpool berhasil kembali mengekspos pertahanan City dan mencetak gol maka City butuh 5 gol untuk bisa lolos ke babak semifinal.

Ditanya mengenai pertandingan Liga Champions nanti Pep mengaku bahwa pertandingan derby Manchester mempengaruhi keadaan mental para pemainnya. “Ini sangat sulit. Sangat sulit saat kami sangat ingin menang namun keadaan yang terjadi tak seperti yang diharapkan. Kami tentu akan memperbaiki diri dan melhat hal apa yang perlu kami benahi”, ujar Pep.

“Di babak pertama kami menghadapi United, kami bermain sangat baik seperti apa yang kami lakukan sepanjang musim ini. Namun mungkin hal itu tak cukup untuk menjuarai ajang Liga Primer atau Liga Champions. Atau mungkin saya tidak cukup baik untuk menjuara ajang-ajang tersebut. Namun saya yakin bukan itu penyebabnya. Kami telah berjuang musim ini dan saat kami harusnya bisa menyelesaikan pertandingan kami kehilangan fokus tersebut”, tambah Pep menyesali keadaan.

“Di Liga Champions saya memikirkan hal yang sama. Kami kehilangan fokus di 10-15 menit terakhir dan hal itu memberikan perbedaan pada hasil akhir. Saat melatih Bayern Muenchen kami menahan Barcelona 0-0 hingga menit ke-77. Di akhir pertandingan kami kalah 3-0. Begitu pula saat City tersingkir dari AS Monaco musim lalu. Keunggulan 5-3 di leg pertama tidak dimanfaatkan dengan baik dan mereka kalah dalam aturan gol tandang karena agregat akhir pertandingan berubah menjadi 6-6. Hal ini terus membuat saya berpikir. Mungkin ini salah kesalahan saya sebagai pelatih”, ujar Pep menambahkan.

“Saat kita menguasai dan mendominasi pertandingan maka kemenangan akan semakin dekat kita dapatkan. Sayangnya hal itu bisa gagal terjadi andai musuh menyerang 4 kali dan mencetak 3 gol di akhir pertandingan. Ini menjadikan permainan sepakbola sebagai sebuah sistem yang sangat rumit.”

“Saya rasa saat tim kalah maka akan ada banyak hal yang dijadikan kambing hitam. Kami bermain sangat baik di babak pertama. Babak kedua tidak. Mungkin faktor kelelahan memberikan United keuntungan karena kami bermain di tengah pekan menghadapi Liverpool. Namun sepakbola adalah bisnis yang berbicara tentang hasil akhir. Saya akan memperbaiki apa yang salah saat tim mengalami hasil buruk. Kami bisa saja mengakhiri pertandingan jika mencetak gol ke 3 dan 4. Saat kita unggul 2-0 pertandingan belum benar-benar berakhir. Real Madrid dan Barcelona menjadi tim terbaik karena mereka memanfaatkan setiap peluang dengan maksimal. Dan untuk mencetak gol adalah yang paling sulit dalam permainan sepakbola.”

Selain kelelahan fisik, mental pemain serta Pep sendiri membuat City berada dalam posisi paling tidak nyama selama musim 2017/2018 ini. Mungkin City akan menghadapi akhir musim yang sangat melelahkan melebihi kelelahan mereka dalam mengarungi lebih dari separuh awal musim 2017/2018 kali ini.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.