Kemerdekaan Yang Sempurna - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Kemerdekaan Yang Sempurna

Indonesia bisa! Indonesia juara!

Mungkin besok malam kalimat diatas adalah kalimat yang akan paling banyak diteriakkan oleh ratusan juta masyarakat Indonesia. Kemenangan dramatis 2-1 atas Thailand pada laga final leg ke-1 di Pakansari Bogor Rabu silam membuka besar peluang Indonesia untuk meraih gelar perdana mereka di ajang Piala AFF.

Orang bilang semua ini berkat keberuntungan. Tentu saja. Permainan sepakbola tidak pernah lepas dari apa yang banyak orang sebut keberuntungan atau boleh juga kita sebut keajaiban. Jika kita ingin mereka ulang banyak kejadian ajaib dalam dunia sepakbola, maka mungkin seorang yang tadinya membenci sepakbola sekalipun bisa seketika menjadi salah satu penikmat olahraga yang konon katanya paling digemari di seantero bumi ini.

Berbicara keajaiban, tahun 2016 merupakan tahun yang penuh hingar bingar keajaiban. Mulai dari juaranya Leicester City, keberhasilan Portugal, hingga yang terbaru tengah menghinggapi tim nasional kita sendiri di ajang Piala AFF kali ini. Tentu besar harapan bahwa timnas kita akan mendulang kisah yang sama heroiknya karena laga final leg ke-2 besok akan berjalan sangat ketat mengingat Thailand yang pastinya akan menyerang kita 7 hari 7 malam lamanya.

Berbicara mitos pun bukan sesuatu yang tabu dalam dunia sepakbola. Dan membicarakan beberapa mitos terkait, kita boleh saja sedikit berharap bahwa Indonesia benar akan mampu berdiri di puncak tertinggi Asia Tenggara tahun ini. Teerasil Dangda yang merupakan salah satu pemain terbaik serta merupakan pencetak gol terbaik Thailand selalu gagal membawa Thailand menjadi juara andaikan ia keluar sebagai pencetak gol terbanyak di turnamen Piala AFF yang ia ikuti selama ini. Tahun 2008 dan tahun 2012, Thailand harus kalah oleh Vietnam dan Singapura ketika Teerasil keluar sebagai topskor ajang 2 tahunan tersebut. Di tahun 2014, Teerasil yanga absen membela timnas Thailand karena tidak diperbolehkan oleh klubnya AD Almeria untuk pulang malahan sukses menyabet gelar ke-4 mereka di ajang Piala AFF. Mitos lainnya adalah keberhasilan tim yang keluar sebagai juara jika memenangkan laga leg pertama dalam 6 tahun terakhir Piala AFF dilangsungkan. Tentu masih ada banyak mitos lainnya seperti perbandingan Indonesia dan Portugal, kisah kegagalan kapten bernomor punggung 7 di masa mudanya seperti Boaz dan Ronaldo, cederanya Andik dan Ronaldo. Jujur, meski terdengar konyol ini semua terserah bagaimana kalian mengaitkan semua hal tersebut saja.

Mitos lainnya adalah kesamaan Indonesia dengan Belanda yang dulu ratusan tahun menjajah tanah air ini. Indonesia yang telah gagal dalam 4 kesempatan mereka ketika maju ke babak final kini mendapatkan kesempatan emas yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Dan melihat Indonesia yang selama ini selalu gagal di babak final, banyak yang menyamakan prestasi Indonesia dengan Belanda sebagai spesialis runner-up yang selama 350 tahun pernah menjajah dan menduduki Indonesia.

Jelas kita tidak ingin serta merta menjadi Belanda ke-2 yang selalu dianggap sebagai spesialis runner-up. Impian kita tentu saja Indonesia menjadi kekuatan besar dunia sepakbola dan memainkan sepakbola indah total football ciri khas negeri kincir angin tersebut. Bukan untuk menjadi pendompleng mereka sebagai spesialis runner-up setiap kali mencapai babak final.

Kita memang telah merdeka dari penjajah Belanda semenjak tahun 1945, namun untuk mendapatkan kemerdekaan yang sempurna maka mitos yang menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami nasib yang serupa dengan Belanda harus segera kita patahkan.

Maju terus Garuda! Terbanglah dan hinggaplah di puncak tertinggi Asia Tenggara! Satu langkah lagi dan keabadian akan menjadi milik kita semua!

Indonesia bisa! Indonesia juara!

 

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.