Juventus identik dengan kuasa mereka sebagai klub paling kuat dan disegani di tanah Italia selama lebih dari 1 dekade terakhir. Sayang, kekuasaan mereka mulai lengser setelah duo tim asal kota Milan kembali meramaikan pemburuan gelar di ajang Serie A selama 2 hingga 3 musim terakhir.
Kembali memulai petualangan bersama mantan pelatih yang memberikan si Nyonya tua 5 gelar Serie A secara beruntun hingga 2 kali mencapai partai puncak Liga Champions Eropa, Allegri nampak akan mengalami kisah yang sama sekali berbeda di periode ke-2 nya kali ini.
Kalah saing dari duo Inter dan AC Milan musim lalu, musim 2022/2023 juga tak berjalan baik. Juventus bahkan baru saja menelan kekalahan dari tim yang belum pernah menang sama sekali dalam 6 laga awal Serie A musim ini. Setelah menelan 5 kekalahan dan 1 kali seri, Monza malah menang kala menjamu Juventus yang sebenarnya juga tengah mengalami masa sulit. Kartu merah Angel Di Maria juga tak banyak membantu dan kian memperkeruh situasi Juventus dalam laga ini.
Yang lebih parah, Juventus menjadi satu-satunya klub yang gagal menjebol gawang Monza di ajang Serie A musim ini. Dalam 6 laga pertama mereka, gawang Monza selalu kebobolan. Hal ini menjadikan debut Raffaele Palladino di Monza berlangsung spektakuler. Laga ini merupakan debut melatih pria berusia 38 tahun itu sebagai pelatih utama di ajang sekelas Serie A.
Juventus memang baru kalah sekali di Serie A namun dalam 6 laga terakhir tim asuhan Allegri ini hanya mampu meraih 1 kemenangan. Dalam 5 laga terakhir Juventus kalah 3 kali setelah sebelumnya takhluk dari Benfica dan Paris Saint Germain di ajang Liga Champions.
Teriakan Allegri out jelas semakin bergema. Perginya Dybala, tak efektifnya pembelian Di Maria serta Pogba, dan juga tak jelasnya gaya permainan Allegri menjadi hal yang membuat apra Juventini jengah. Bahkan hal ini juga menyeret presiden klub Andrea Agnelli sebagai sosok yang berperan dalam segala kekacauan ini.
Agnelli mengikat Allegri dengan kontrak jangka panjang yang sangat mahal. Dalam semusim, Allegri berhak mendapatkan gaji sebesar 9 juta Euro hingga tahun 2025. Jika dipecat saat ini juga, Juventus takkan rela membayar pesangon yang begitu tinggi. Namun di sisi lain, nampaknya takkan banyak tim yang meminati jasa Allegri setelah 2 tahun vakum dan kembali dengan penampilan kacau balau seperti ini di Juventus.
Juventini perlu bersabar dan menelaah segala opsi terbaik yang ada. Jika tidak, bisa saja tim akan mengalami masa yang jauh lebih sulit dan musim 2022/2023 bisa jadi akan berakhir lebih cepat dengan saat mengecewakan bagi tim asal kota Turin tersebut.