Layak & Tak Terbantahkan - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Layak & Tak Terbantahkan

Mbappe mengirim umpan terobosan kepada Neymar yang tinggal berhadapan dengan \ Manuel Neuer. Sepakan kaki kiri Neymar mampu di blok Neuer dan menggagalkan peluang emas pertama pada laga itu.

Mbappe hanya perlu melakukan sepakan terarah saat dirinya berada dalam posisi bebas di depan mulut gawang. Namun lagi – lagi ketegangan di laga ini membuat sepakannya hanya mengarah lemah ke dalam pelukan Neuer yang lagi – lagi tampil sebagai penyelamat.

Marquinhoooosss!! Lagi – lagi, Neuer tak rela gawangnya dibobol guna memastikan gelar Eropa ke-6 bagi Bayern Muenchen.

Neymar dan seluruh punggawa Paris Saint German mungkin hanya bisa berandai – andai. Sundulan Kingsley Coman menjadi pembeda nyata dalam laga yang berlangsung alot dini hari tadi (WIB). Meski memang tak bermain sebaik biasanya, Neymar cs harus rela mengakui bahwa Bayern Meunchen amat layak keluar sebagai yang terbaik di musim ini. Walau tentu saja, PSG juga pantas merasa bahwa seharusnya mereka lah yang berdiri terakhir di atas podium. Ujung – ujungnya, sepakbola adalah tentang mereka yang paling sedikit melakukan kesalahan.

Neuer, Thiago, dan Kimmich jadi 3 pemain Bayern yang paling menonjol. Tanpa mendiskreditkan pemain lain, ketiga sosok ini jadi pembeda yang membawa Neymar pada tangis kekecewaan di akhir laga. Di pihak PSG, Neymar, Di Maria, & Mbappe tampil tak maksimal. Mereka melepaskan beberapa peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. Sayang, dewi sepakbola memberikan kekuatan lebih pada sosok Neuer yang seakan lahir kembali setelah kedatangan Hansi Flick November 2019 silam.

Hansi Flick meraih gelar pertamanya sebagai pelatih di usia ke-55 tahun dini hari tadi. Di masa awal pemilihannya, Ia dianggap takkan sukses membawa Bayern sukses setelah tampil inkonsisten bersama Niko Kovac. 9 bulan berselang, Ia membawa Bayern Muenchen meraih rekor sempurna 11-0-0 untuk meraih trofi terbesar di Eropa untuk kali ke-6 sepanjang sejarah klub.

Kingsley Coman juga punya kisah sendiri. Melewati masa kecilnya di tim junior PSG selama 10 tahun, Ia pergi dari klub masa kecilnya itu karena kedatangan Qatar Sports Investment yang merombak skuad PSG kala itu. Hijrah ke Juventus dan Bayern Muenchen, Coman kini memenuhi mimpinya menjadi pencetak gol kemenangan menghadapi klub yang tentu sebenarnya mempunyai tempat spesial di hatinya.

Lewandowski. Kini namanya takkan muncul kala kita menyebut deretan pemain hebat yang gagal meraih trofi si kuping besar. Setelah kegagalan di laga puncak bersama Dortmund di tahun 2013, kini Ia berhasil menjadi pemenang tak resmi dari ajang Balon D’Or tahun 2020 berkat hebatnya sepak terjang sang pemain musim ini. 55 gol dicetaknya hanya dalam 47 laga. Meski tak mencetak gol di laga final, Lewandowski akhirnya mendapatkan apa yang pantas Ia raih. Mungkin yang pertama dan terakhir melihat usianya yang sudah menyentuh usia 32 tahun. Tentu ini hanyalah spekulasi liar melihat bagaimana Bayern dan Lewandowski masih akan menjadi salah satu kandidat terkuat juara di Liga Champions musim depan.

Neuer. Sudahlah, tak perlu dibahas. Cukup saksikan siaran ulang pertandingan final di atas. Kalian tau Ia seakan kembali jadi Neuer di masa terbaiknya 6-7 tahun silam.

Akhir kata, Bayern Muenchen layak keluar sebagai yang terbaik. Selain layak, tak ada lagi teori yang bisa membantah supremasi tim asal Jerman ini untuk mendominasi sepakbola Eropa musim ini.

Kalau ada, mungkin saya ingin mendengar argumen ngawur tersebut. Waktu dan tempat dipersilahkan.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.