Pep Guardiola dan Manchester City akan menghadapi laga ulangan semifinal musim lalu menghadapi sang raja Eropa, Real Madrid. Musim lalu, City tersingkir dengan sangat dramatis dalam drama perpanjangan waktu di leg kedua setelah unggul hingga menit ke-89. Tentunya, hal tersebut menjadi mimpi buruk yang harus dihapus City untuk meraih asa menuju babak final kedua mereka di kompetisi tertinggi Eropa ini.
Gagal meraih trofi si kuping besar di Bayern Muenchen dan Manchester City, Pep tentu ingin mengulang keberhasilannya kala membesut Barcelona yang dibuatnya juara 2 kali di kompetisi Liga Champions. Bersama City yang musim ini dianggap memiliki skuad komplit, Pep berharap penantian panjangnya akan berakhir di akhir musim. Dengan kian tajamnya Haaland yang sepertinya sudah nyaris dipastikan meraih sepatu emas di kompetisi Liga Champions, Pep berharap pemain asal Norwegia ini bisa menjadi pembeda kali ini. Musim sebelumnya, City dianggap tak bisa membunuh permainan dengan minimnya penyerang haus gol yang siap mencetak gol saat dibutuhkan.
Menghadapi Real Madrid di babak semifinal jelas bukan berita baik bagi tim manapun. Namun, mempunyai 2 kesempatan alih-alih bermain 1 kali di partai final melawan Madrid menjadi berkah sekaligus hal yang cukup pelik bagi City. Siapapun tahu betul bagaimana Real Madrid memiliki apa yang banyak orang sebut sebagai tim dengan DNA Eropa. Mereka sering mempertunjukkan keajaiban dan hal-hal di luar akal yang membuat tim ini berjaya hingga 14 kali di kompetisi Liga Champions. Tak ada tim lain yang lebih pantas disebut sebagai raja kompetisi Eropa selain tim berjuluk Los Blancos ini.
Pep tahu betul bahwa memenangkan Liga Champions takkan lengkap tanpa mengalahkan sang raja El Real. Dan ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi Pep dan City untuk melaju ke final dengan mengalahkan yang terbaik. Jika berhasil melangkahi Real Madrid, City di atas kertas pasti akan kian percaya diri dan di atas kertas jauh lebih diunggulkan dibandingkan Inter ataupun AC Milan yang akan menjadi lawan di babak final.
Masih berpeluang meraih 3 gelar di akhir musim, Pep harus membagi fokusnya dengan baik dan tak berpikir terlalu kompleks. Musim ini City bermain dengan cukup adaptif dan terlihat bahwa Pep mulai memiliki rencana cadangan alih-alih selalu bermain mendominasi pertandingan setiap saat.
Semua tahu betul bahwa kemenangan atas Madrid akan membuat City menjadi favorit dalam perebutan gelar Liga Champions musim ini. Dan jika memang benar berambisi meraih trofi si kuping besar, Pep dan City perlu memberikan fokus ekstra pada laga melawan Madrid bulan Mei mendat