Suzuki Ecstar resmi ditinggal pergi Davide Brivio ke Formula 1. Kepimpinan pabrikan Jepang tersebut kini diambil alih sementara oleh kepala proyek MotoGP Suzuki, Shinchi Sahara, untuk membawa tim mempertahankan gelar juara dunia musim 2021.
Berbicara kepada media, mantan pembalap MotoGP, Kevin Schwantz, mengatakan dirinya tertarik untuk membantu Suzuki jika diberi kesempatan.
“Saya selalu mengatakan bahwa saya akan membantu Suzuki dengan cara apa pun yang memungkinkan jika ada kesempatan.” ujar Schwantz.
“Saya rasa tidak ada satupun saat ini. Bagi saya, Sahara yakin dia bisa memimpin dan terus mencapai apa yang telah mereka capai tanpa Brivio dan siapa pun.” tambah Schwantz.
Meski telah menawarkan diri, Schwantz mengaku ia tidak akan bisa membantu Suzuki sepenuhnya. Selain itu, pria asal Amerika Serikat itu mendukung penuh kepimpinan Sahara di Suzuki.
“Ini tidak akan mudah, namun Sahara sudah banyak sekali melakukan hal untuk Suzuki. Jadi saya rasa dia akan menjaga tim tetap kompetitif dan terus mengembangkan motornya,” kata Schwantz.
“Saya ingin menawarkan bantuan, tapi saya tidak ingin melakukannya penuh waktu, itu sudah tentu pasti.” tambah Schwantz.
Suzuki meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 di bawah kepimpinan Brivio dan saudara kandungnya Roberto Brivio bersama pembalap Joan Mir.
“Saya mengerti sudut pandang Brivio. Kami merasa ada tantangan baru di luar sana, itu akan menjadi dunia yang berbeda.” kata Schwantz.
“Suzuki akan merindukan Davide dan Roberto. Kedua orang tesebut melakukan pekerjaan yang hebat dalam mengumpulkan tim tersebut, sekelompok orang yang hebat.
“Saya harus mengucapkan selamat kepada mereka. Tim ini pemenang. Saya tahu Joan (Mir) tentunya yang menjadi juara dunia, namun mereka semua adalah tim yang membuatnya terwujud.” tambah Schwantz.
Selain Schwantz, Suzuki juga memiliki beberapa kandidat untuk menggantikan Brivio. Sebut saja mantan manajer Ducati, Livio Suppo, manajer tim sky Racing VR46, Gino Borsoi, dan direktur olahraga Aspar, Paul Denning.