Mengikuti Zaman - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Mengikuti Zaman

Jose Mourinho dengan gamblang mengkritik kinerja mantan anak asuhnya Frank Lampard yang dinilai terlalu berani saat Chelsea kalah telak 4 gol tanpa balas dari Manchester United. Menurut Mou, apa yang Lampard lakukan sangat naif dan berakibat fatal dilihat dari hasil akhir yang akhirnya membuat Lampard berada dalam tekanan. Mou yang dikenal dengan gaya bermain pragmatis dan menyesuaikan taktik dengan lawan memang cukup kritis dengan gaya bermain sepakbola modern yang kini banyak dianut oleh tim – tim besar Eropa.

Selain Mou, ada nama Sam Allardyce yang juga mengkritik Daniel Farke selaku pelatih Norwich City yang juga disikat Liverpool di laga pembuka dengan skor 4-1. Bermain di Anfield, Farke tanpa diduga menerapkan strategi bermain terbuka dari kaki ke kaki dengan pressing cukup tinggi selama 90 menit. Meski disebut naif, Farke punya alasannya tersendiri. Ia berujar bahwa bermain bertahan menghadapi Liverpool sama saja dengan bunuh diri. Dan buktinya, permainan terbuka Norwich City berhasil mengekspos pertahanan Liverpool yang cukup keteteran di awal pertandingan. Buktinya, 1 gol dari Pukki berhasil menodai kemenangan Liverpool yang tadinya diprediksi akan didapat dengan mudah. Skill individu dari kedua belah tim memang terpaut jauh dan Farke patut diacungi jempol karena berani menganut paham sepakbola modern yang lebih menyerang. Meski akhirnya 3 poin adalah hal terpenting, tapi Farke pasti tahu bahwa apa yang Ia lakukan akan meninggalkan kesan kuat pada lawan – lawan yang akan dihadapi Norwich ke depannya. Jika berjalan baik, bisa saja tim promosi seperti Norwich mengikuti jejak Bournemouth yang mampu tampil cukup konsisten semenjak naik kasta.

Mou dan Allardyce tentu punya hak dan kebebasan untuk berpendapat, hanya saja, paham sepakbola mereka tentunya tak sama dengan metode melatih banyak pelatih papan atas seperti Pep, Klopp, atauoun Pochettino. Keberhasilan Pep dan Klopp sebagai 2 pelatih yang sukses mengharumkan nama sepakbola Inggris pun seharusnya membuat Mou sedikit berpikir. Lihat saja bagaimana paham sepakbola Valverde mengakibatkan kekalahan dari Liverpool di Anfield Mei silam. Padahal Barcelona punya semua hal yang dibutuhkan untuk meraih kemenangan di semua ajang yang mereka ikuti.

Pada akhirnya, sepakbola pastinya akan terus berevolusi mengikuti zaman. Dan ada alasan mengapa tim – tim besar tak lagi banyak melirik pelatih pragmatis seperti Mou dan Big Sam. Toh, ujung – ujungnya Mou dan Sam hanya berceloteh dari balik layar saat yang lainnya berdiri sambil memberikan instruksi dari pinggir lapangan.

Contoh saja Gary Neville. Handal berbicara sebagai pundit bukan segalanya bukan?

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.