Menyikapi Pukki Party! - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Menyikapi Pukki Party!

Teemu Pukki menjadi perbicangan panas sejak Liga Primer Inggris mulai bergulir 3 pekan silam. Namanya mulai naik ke permukaan semenjak mencetak gol ke gawang Liverpool di pekan perdana meski Norwich City harus menelan kekalahan 4-1. Hattricknya ke gawang Newcastle pun membawa namanya menjadi trending topic di jejaring media sosial hingga jadi pilihan utama para pemain FPL musim ini.

Melihat Pukki mengingatkan kita kepada para penyerang yang tadinya tak diperhitungkan namun mengubah penilaian rakyat seiring konsistensi mereka dalam merobek jala lawan. Ada nama Michu, Jamie Vardy, hingga Kevin Phillips yang muncul di ingatan jika melihat persamaan mereka dengan Pukki. Ketiga pemain tersebut bersinar kala tak diperhitungkan, namun, ada perbedaan besar di antara mereka bertiga. Pukki berpeluang besar mengikuti jejak mereka melihat penampilan fantastisnya yang sudah mencetak 5 gol dari 3 pertandingan terakhir.

Michu sang “one season wonder”.

Pukki sebagai “one season wonder” jelas jadi perbincangan banyak orang yang merasa bahwa kehebatan Pukki hanya sementara. Bagi para peragu, mereka harus ingat bahwa Pukki adalah top skor championship musim lalu dengan 34 gol. Pengalamannya bermain di Finlandia, Jerman, Skotlandia, Spanyol, dan Inggris membawanya ke level permainan yang fleksibel dan sangat pintar memanfaatkan ruang di kotak penalti. Pukki sendiri tidak akrab dengan cedera. Jika bisa setidaknya mencetak 15 – 18 gol musim ini, Pukki seharusnya tetap akan jadi andalan Norwich di musim – musim berikutnya apalagi seandainya mereka mampu bertahan di Liga Primer musim ini. Permainan menyerang Robert Farke hanya akan memicu insting membunuh Pukki di depan gawang setiap kali Norwich bertanding.

Prediksi: 30% Pukki menjadi seorang “One Season Wonder”

Kevin Phillips. Penyerang subur di tim medioker.

Phillips adalah top skor Liga Primer musim 1999/2000 bersama Sunderland yang mengakhiri musim di peringkat 7. 2 musim sebelumnya, 29 serta 23 gol Ia cetak sebelum musim terbaiknya yang diakhiri dengan raihan 30 gol dan berbuntut sepatu emas. Untuk anak jaman sekarang, Kevin Phillips adalah legenda yang tidak super – super banget. Pukki pun berpeluang mengikuti jejak Phillips. Sulit melihat Pukki yang telah berusia 29 tahun pindah ke klub besar meski musim ini menjadi raja gol di Liga Primer. Jika bisa bertahan di kasta tertinggi, Pukki bisa saja mengikuti jejak Phillips. Predator tangguh di tengah kumpulan prajurit yang medioker.

Prediksi: 60% Pukki menjadi penyerang subur di tim medioker.

Jamie Vardy. Legenda hidup yang meraih mimpi.

Jamie Vardy adalah sebuah kisah yang hanya ada dalam komik. Heran, bagaimana bisa tim seperti Leicester yang dilatih oleh Claudio Ranieri dan berisikan pemain buangan berhasil menjungkir balikkan semua fakta di atas kertas. Vardy menjadi andalan di musim ajaib 2015/2016 dan sama seperti Pukki, mengakibatkan tagar #VardysParty berkumandang di seluruh dunia. 4 musim berlalu, Vardy setia bersama Leicester dan tetap jadi ujung tombak yang mengerikan bagi setiap pemain lawan. Kecepatan serta insting mencetak golnya luar biasa dan memberinya tempat spesial di hati para penikmat sepakbola.

Norwich bisa saya pastikan takkan jadi juara Liga Primer musim 2019/2020. Atau musim – musim berikutnya. Tapi, untuk tetap setia dan loyal serta menjadi ujung tombak layaknya Vardy adalah yang saya yakini akan terjadi dengan Pukki dalam beberapa tahun mendatang.

Sekali lagi, dengan catatan tidak terdegradasi ya.

Prediksi: 1% Norwich juara seperti Leicester. 70% menjadi penyerang loyal dan subur seperti Jamie Vardy.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.