“Argentina tidak hanya bergantung pada Lionel Messi.”
Bagi siapapun yang berani menyebut kalimat diatas, maka mungkin orang tersebut adalah seorang delusional. Messi banyak dianggap sebagai pemain sepakbola terbaik abad ini. Dan jelas saja tim manapun yang Ia bela akan mendapatkan keuntungan akan kehadirannya. Meski bertabur pemain bintang layaknya Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, Angel di Maria, Paolo Dybala, Mauro Icardi, Javier Pastore, hingga Carlos Tevez dan Diego Milito di masa lalu, Argentina tanpa Messi bukanlah Argentina yang sebenarnya.
Kekalahan 6-1 atas Spanyol di Madrid menjadi penegas status “messidependencia” yang selama ini selalu ditepis ofisial tim nasional Argentina siapapun mereka yang menjabat. Namun alih-alih mendapatkan kepercayaan diri karena mendapatkan kesempatan untuk mencoba pola permainan tanpa Messi yang cedera, Argentina diajarkan bagaimana cara bermain bola yang baik dari Spanyol.
Diisukan Messi sempat turun ke ruang pemain dan mengucapkan beberapa patah kata untuk menyemangati rekan setimnya. Namun apa daya, sebelum peluit akhir pertandingan dibunyikan Messi juga diberitakan telah meninggalkan stadion pertandingan.
Spanyol, sebagai negara yang nampak telah mengetahui jati diri mereka melalui bentuk permainan yang telah mereka tempa selama kurang lebih 10 tahun semenjak menguasai Eropa dan Dunia bagai membeberkan keburukan tim nasional Argentina. Jorge Sampaoli mengaku bahwa Ia mengagumi gaya permainan Spanyol, namun sayangnya permainan tim asuhannya sama sekali tidak mencerminkan hal tersebut. Aura suram bahkan menyelimuti ke-27 pemain tim nasional. Beberapa sumber mengatakan bahwa kemuraman mereka sebanding dengan kekalahan di laga final Piala Dunia 2014 lalu.
Kepercayaan diri menjelang turnamen besar memang sering menjadi kendala bagi Argentina. Meski mereka bisa tampil lebih baik di turnamen yang sebenarnya, Argentina wajib waspada andai benar Messi berhalangan tampil di Rusia nanti.
Ini bisa menjadi kesempatan terakhir bagi generasi emas Argentina bersama Messi, Aguero, Higuain, dan beberapa pemain senior lainnya. Jika tidak cepat berbenah, mungkin penyesalan terbesar Messi dalam hidupnya adalah terlahir sebagai seorang berwargakenegaraan Argentina.
