Greysia Polii sukses meraih medali emas bersama pasangannya Apriyani Rahayu di cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/21).
Pebulu tangkis wanita berusia 33 tahun tersebut mengaku ia telah bercita-cita untuk mewujudkan meraih medali emas di Olimpiade saat ia masih berusia 13 tahun.
“Peraih medali emas Olimpiade, kedengarannya brilian. Saya kehabisan kata. Kami di sini dan kami mendapat medali emas dan ini rasanya, sesuatu yang tidak bisa diungkapan dengan kata-kata. Ini sangat berarti bagi kami. Saya berterima kasih kepada partner saya Apriyani bahwa dia mau berjuang bersama saya, mau berlari bersama dan saya sangat menghargainya.” ucap Polii.
“Dua puluh tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar. Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis dan saya memiliki keyakinan pada bahwa saya ingin membuat sejarah di bidang ini.” tambah Polii.
Polii dan Rahayu sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo usai mengalahkan pasangan dari Cina. Chen Qingchen/Jia Yifan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, dua set langsung 21-19, 21-15.
“Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan di hati saya bahwa saya memilih ini. Ketika orang berkata: ‘Anda tidak akan berhasil, Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri.’ Tentu saja China dan Korea kuat di lapangan. Lalu kita semua tahu apa yang terjadi di London 2012, saya bangkit di Rio 2016 tapi belum juga berhasil mendapat medali.” kata Polii.
“Tapi saya tetap sabar dan berkomitmen. Dibutuhkan komitmen untuk meraih mimpi dan emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya juga untuk tidak menyerah, jangan berhenti.” tambahnya.
Kemenangan ini sekaligus melanjutkan tradisi emas cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade bagi Indonesia, kecuali di London.