Pekerjaan Rumah Tottenham Hotspur Untuk Jadi Klub Elit Premier League - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Pekerjaan Rumah Tottenham Hotspur Untuk Jadi Klub Elit Premier League

Tottenham Hotspur beberapa musim belakangan terus berupaya membuktikan diri untuk menjadi klub elit papan atas Premier League, Catatan manis ditorehkan pada musim lalu dimana Tottenham berhasil masuk ke final Liga Champions walau akhirnya kalah 0-2 melawan klub senegara, Liverpool, hal itu tak mengurangi cerita sukses Mauricio Pochettino.

Manchester City, Liverpool, Manchester United, Arsenal, dan juga Chelsea dipaksa harus memperhitungkan kekuatan kala menghadapi Tottenham Hotspurs.

Tottenham Hotspur selama ini dikenal sebagai klub legendaris Inggris kelas semenjana di persaingan Premier League. Mauricio Pochettino sukses mengerek reputasi klub.

Pelatih asal Argentina tersebut dinilai sukses membangun kekuatan Spurs dengan mengandalkan kolektivitas pemain-pemain muda. Dua tahun terakhir, Tottenham intens memasok pemain-pemain terbaiknya ke Timnas Inggris.

Pencapaian Mauricio Pochettino bisa dibilang luar biasa, karena ia tak pernah melakukan belanja wah pemain. Musim lalu saat lolos ke final Liga Champions, klub satu ini sudah satu setengah musim tak belanja pemain. Rekrutan terakhir mereka adalah sosok Lucas Moura.

Pelatih top yang kini menjadi pundit Sky Sports, Jose Mourinho, memasukkan nama Tottenham Hotspur sebagai salah satu klub yang peluang mengganggu kemapanan juara bertahan, Manchester City.

“Mauricio pelatih brilian yang sukses membentuk karakter permainan Spurs. Musim ini mereka akan merepotkan Man City bersama Liverpool. Amat menyedihkan melihatnya tak meraih satu pun gelar musim lalu, padahal kinerjanya amat fantastis,” kata Jose Mourinho.

Benarkah Tottenham Hotspur sudah siap kembali bersaing di perburuan juara Premier League. Kekalahan di kandang melawan Newcastle United pada Senin (26/8/2019) dini hari WIB menunjukkan klub satu ini masih punya masalah. Apa saja batu kerikil yang menghambat perjalanan Spurs?

Tottenham Hotspur memboyong gelandang serang, Tanguy N’dombele dari Lyon dengan banderol mahal 54 juta pounds. Kedatangannya disambut euforia suporter, mengingat klub kesayangan mereka sudah satu setengah musim tak belanja pemain.

N’dombele tampil mengesankan selama pramusim, menyumbang assist saat Spurs melawan Juventus dengan sentuhan pertamanya sebagai pemain pengganti di babak kedua, dan mencetak gol indah pada debut Premier League melawan Aston Villa pekan lalu.

Tetapi kedatangan Tanguy N’dombele seorang tak cukup. Mereka butuh lagi lebih banyak pemain kreatif di tim.

Selama ini tugas itu dijalankan dengan baik oleh, Christian Eriksen. Namun, sang pemain ingin pindah klub untuk mencari tantangan baru.

“Tim dan skuad masih gelisah,” kata Mauricio Pochettino, manajer Tottenham.

“Kami harus menunggu sampai setelah jendela transfer di Eropa ditutup untuk melihat pemain mana yang akan kami miliki dan itu tidak mudah,” timpalnya lagi seperti yang dikutip dari BBC.

Penting bagi Tottenham Hotspur menjaga pemain-pemain andalan di lini tengahnya, sehingga mesin permainan bisa berjalan.

Ketika sundulan Lucas Moura membuat skor Manchester City Vs Tottenham Hotspur menjadi 2-2, penggemar bersuka cita.

Penyerang multifungsi membuktikan kapasitasnya sebagai spesialis pemecah kebuntuan. Musim lalu Lucas mencetak gol sensasional ke gawang Ajax Amstderdam menentukan langkah klub ke final Liga Champions.

Sejatinya keberadaan Lucas Moura tak membuat kedalaman lini depan Spurs dalam. Mereka hanya punya duet Son Heung-min dan Harry Kane sebagai andalan menjebol gawang lawan.

Bandingkan dengan Manchester City yang punya banyak opsi di sektor depan. Riyad Mahrez, David Silva, dan Gabriel Jesus pemain serep yang bisa memberi efek kejut.

Spurs mendatangkan, Giovani Lo Celso, untuk menambah opsi di lini ofensif, namun sang pemain asal Argentina terlihat belum benar-benar nyetel dengan anggota tim lainnya.

Tottenham Hotspur punya masalah menjaga stabilitas permainan. Ada saatnya mereka amat sulit dikalahkan, namun di periode-periode tertentu Spurs terlihat sulit menang.

Mereka masih belum memenangkan pertandingan tandang Premier League sejak bulan Januari dan kehilangan enam pertandingan terakhir berturut-turut di luar London pada akhir musim lalu. Ini rekor terburuk kedua sejak 2000, ketika George Graham memimpin tim.

Pochettino mengatakan Tottenham berupaya keluar dari masalah ini. Akan tetapi hingga saat ini problematik satu ini belum dapat dipecahkan dengan tuntas.

Jika ingin jadi penantang juara, Spurs harus memperbaiki kelemahan mereka, memperbaiki rekor away dan mencetak sebanyak mungkin kemenangan saat berlaga di kandang. Kekalahan 0-1 melawan Newcastle United pada Senin (26/8/2019) dini hari WIB mempertegas kalau skuat Spurs permainannya belum stabil.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.