Saat dikira akan berjalan sengit, pertandingan antara Paris Saint German (PSG) menghadapi Bayern Muenchen berakhir dengan tampilan skor yang cukup menyolok. PSG berhasil mencetak 3 gol tanpa mampu dibalas sekalipun oleh pihak Bayern. Dani Alves, Edinson Cavani, serta Neymar Jr. masing-masing mencetak satu gol ke gawang raksasa Jerman pada pertandingan yang dilangsungkan di Paris tersebut.
Tim sekelas Bayern Muenchen tentunya terkenal memiliki pertahanan ala Jerman yang sangat disiplim serta kuat. Namun terlepas dari tidak bermainnya Jerome Boateng serta Matt Hummels, ada satu faktor yang paling menentukan jalannya pertandingan ini. Absennya sang penjaga gawang utama Bayern, Manuel Neuer akibat cedera membuat The Bavarians terlihat tidak meyakinkan dibawah mistar gawang. Dengan segala hormat, pelapis Neuer di pos penjaga gawang, Svein Ulreich, berada di level yang jauh dibawah kepiawaian Neuer kala menjadi dewa pelindung rekan setimnya.
Melihat bagaimana proses gol yang terjadi, PSG jelas pantas diberikan kredit karena mampu mengacaukan baris pertahanan Bayern Muenchen. Kecepatan trio lini depan Neymar, Cavanni, dan terutama Kyllian Mbappe mampu menjadi momok yang menebar kengerian bagi pertahanan tim manapun di seluruh Eropa bahkan dunia. Dan disinilah perbedaan antar penjaga gawang akan benar-benar menentukan jalannya arah pertandingan. Memang benar tendangan dari Alves, Cavanni, serta Neymar akan membuat penjaga gawang manapun jatuh bangun dan kesulitan, hanya saja bagi Neuer, nampak setidaknya 2 dari 3 gol tersebut akan bisa diantisipasi menjadi tendangan sudut.
Meskipun tidak adil menilai semua gol adalah akibat ketidakmampuan Ulreich menghalau bola, sang pemain sendiri sempat berkomentar mengenai tugasnya untuk menggantikan salah satu penjaga gawang terbaik di dunia saat ini. “Saya tahu akan ada banyak diskusi serta perbandingan mengenai saya yang akan menggantikan tugas Neuer. Saya tegaskan, saya tidak akan bisa menggantikannya 100%”, ujar Ulreich. Mungkin apa yang dimaksud Ulreich bukan tertuju jelas pada perbedaan kemampuan mereka namun lebih kepada kharism, aura, serta gaya bermain yang berbeda. Sialnya, hal tersebut nampak memperlemah lini pertahanan Bayern yang selama ini terkenal kuat akibat kehadiran Neuer.
Dari pertandingan kemarin kita tahu benar bahwa Jerman dan Bayern Muenchen tidak serta merta menjadi juara dalam berbagai kejuaraan akibat sekedar daya gedor dan gol yang mengalir dari para field player mereka. Absennya Neuer setidaknya mengajarkan pada kita untuk lebih menghargai arti ekhadiran dari seorang penjaga gawang yang terkadang selalu dipandang sebelah mata dan tidak sering pula mendapat apresiasi yang cukup.
