Gelandang timnas Perancis, Paul Pogba, mendapat pembelaan dari pelatih Arsenal Arsene Wenger atas kritikan banyak orang selama penampilannya bersama timnas Perancis.
Penampilan Pul Pogba banyak mendapat kritikan setelah dirinya dianggap gagal memberikan permainan yang berarti bagi timnas Perancis saat melawan Albania. Arsene Wenger pelatih berdarah Perancis tersebut menghimbau para awak media untuk tidak terlalu menekan Pogba, dan mengaku jika Pogba masih berada dalam proses pematangan dalam sepakbola.
“Semua orang berharap terlalu banyak kepada Paul Pogba. Jangan lupa kalau Pogba masih muda dan berusia 23 tahun. Dan di usia yang masih 23 tahun tentu sulit baginya untuk bisa menjadi pemimpin timnas Perancis. Pada usia tersebut, penampilan Zidane dan Platini juga masih banyak menuai kritikan.”
“Pogba masih dalam proses belajar. Mereka bilang dia membuat sikap yang buruk saat pertandingan melawan Albania, namun itu adalah sebuah proses yang harus dilewati oleh semua pemain. Mereka masuk kedalam tim Perancis di usia 20-21 tahun, dan semua orang akan mengatakan ‘Kamu adalah pemain terhebat dan terkuat yang pernah kami miliki.’
“Pelan, hal itu menimbulkan harapan. Dan di usia 22-23 tahun, mereka akan bilang ‘Hei teman, kamu telah gagal memenuhi harapan kami.’
Pogba Ta Peduli Kritikan Orang Banyak
Sementara di sisi Pogba, ia menegaskan bahwa dirinya tidak peduli atas kritikan orang banyak.
Pogba tampil cemerlang saat melawan Swiss, meski gagal membawa Perancis memperoleh tiga poin di pertandingan tersebut. Walau demikian, Perancis tetap lolos ke tingkat berikutnya, dan gelandang yang berusia 23 tahun itu menyatakan jika dirinya sudah lelah untuk menjawab kritik.
Paul Pogba tak perduli kritikan orang banyak atas dirinya saat membela Perancis. (Sumber:www.fansshare.com)
“Saya bermain sepakbola. Saya bermain untuk tim Perancis, buruk ataupun bagus penampilan saya, orang-orang tetap membicarakan saya.”
“Perancis memiliki peluang untuk menang, namun pada akhirnya kami hanya berhasil meraih satu poin. Saya dan rekan-rekan senang bisa menjadi juara grup dan petualangan kami akan terus berlanjut.” kata Pogba.
“Di awal pertandingan, saya bermain agak kedepan, dan kami tampil dengan sangat cemerlang.”
“Akan tetapi tiba-tiba saja mereka berhasil memperoleh banyak ruang, dan saya dipaksa untuk mundur kebelakang.”
“Tentang kritik? Saya tidak akan menjawab semua kritikan orang-orang atas penampilan saya.” tutup Pogba.
Pogba juga mengantarkan Juventus menjuarai Liga Serie A Italia dalam tiga musim terakhir. Musim 2015-16 merupakan yang paling menakjubkan.