Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi (Herry IP) memuji Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto setelah selesai final Denmark Open 2022.
Pujian itu disampaikan Herry IP kepada dua pasang anak asuhnya lewat akun Instagram miliknya pada Minggu (23/10).
Sembari berpose bersama para pemainnya dan pelatih Aryono Miranat dengan memegang trofi Denmark Open 2022, Herry mengatakan Kevin/Marcus dan Fajar/Rian adalah yang terbaik.
“Terima kasih Fajar/Rian dan Kevin/Gideon kalian semua adalah yang terbaik,” ucap Herry IP dikutip dari laman Instagram miliknya.
Kevin/Marcus dan Fajar/Rian bertemu di final ganda putra Denmark Open 2022.
Setelah selesai final, Kevin/Marcus mengakui kualitas Fajar/Rian meningkat dan menjadi pasangan tangguh.
“Pertama-tama kami tetap bersyukur, meski kalah kami tetap bangga karena bermain dengan sangat baik hari ini,” kata Marcus.
“Lawan hari ini sangat tangguh. Sayang pada poin-poin terakhir kami kurang beruntung, kami bermain ketat dengan mepet skornya. Hari ini mereka lebih baik ketimbang kami, terlebih mereka juga sekarang pasangan yang sangat tangguh. Kami mengakui mereka lebih baik di laga ini.”
Senada dengan Marcus, Kevin pun memberi pujian kepada kompatriot sekaligus rekan satu pelatnas.
“Mereka sangat baik, cukup tenang dan hal itu menjadi kesulitan kami,” ucap Kevin.
Kegagalan memenangi laga kendati sempat unggul di masing-masing permainan menjadi pelajaran penting bagi Kevin/Marcus pada masa mendatang.
“Evaluasinya saat leading, kami tidak boleh lengah. Sempat unggul tapi bisa tersusul. Ke depannya harus lebih fokus lagi dan tidak membuat kesalahan sendiri,” kata Marcus.
Ada kejadian yang fatal saat 2 pasangan ganda putra Indonesia dipganggil ke Podium dan menurut Kabid Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto menilai kesalahan penyebutan negara.
All Indonesian Final yang terjadi di Denmark Open diwarnai insiden salah sebut nama negara. Saat pembawa acara meminta Kevin/Marcus dan Fajar/Rian naik podium, keduanya disebut berasal dari Malaysia.
“Menurut saya itu kesalahan yang fatal. Saya tidak tahu kenapa mereka bisa salah, namun yang jelas itu kesalahan yang fatal sampai salah sebut nama negara,” ucap Bambang Roedyanto.
Rudy tidak tahu pasti bagaimana kesalahan penyebutan nama negara tersebut bisa terjadi. Dalam pengumuman pemenang, biasanya pembawa acara sudah dibekali oleh draf tulisan yang berisi nama pemenang dan nama negara.
Rudy menyebut panitia Denmark Open sudah langsung melakukan revisi atas kesalahan tersebut. Revisi itu diumumkan sesaat sebelum penyerahan penghargaan untuk pemenang nomor tunggal putri.
Sumber foto : kompas.com