Arsenal selama ini dikenal menjadi gudang lahirnya para pemain-pemain bintang baru bahkan selalu menjadi target transfer klub elit lainnya. Sayangnya, banyak dari mereka tidak terekspos dan jarang mendapatkan kesempatan bermain yang cukup.
Di sisi lain, Arsenal tengah mengalami periode buruk di Premier League. Mereka kalah tiga kali dan hanya mampu imbang satu kali dalam empat laga terakhirnya.
Terbaru, tim besutan Mikel Arteta itu kalah 0-2 (6/12/2020) dari sang tetangga, Tottenham Hotspur. Gol Son Heung-min dan Harry Kane tak mampu dibalas oleh Arsenal.
Alhasil, Pierre-Emerick Aubameyang terpuruk di peringkat ke-15 dengan torehan 13 poin. Ini merupakan start terburuk mereka di Premier League sejak 1981.
Kondisi ini sangat berkebalikan dengan di Liga Europa. Arsenal mampu meraih lima kemenangan di kompetisi ini meski banyak mengandalkan pemain muda.
Para pemain muda itu tampil mengesankan ketika diberi kesempatan tampil. Oleh karena itu, Arteta harus lebih sering memberikan kepercayaan kepada mereka.
Reiss Nelson mengkreasikan 5 peluang saat melawan Rapid Vienna. Jumlah itu adalah yang terbanyak yang dilakukan pemain Arsenal dalam satu laga di musim ini.
Arsenal minim kreativitas yang berujung pada mandulnya lini depan. Karena itu, Nelson layak diberi kesempatan lebih di tim utama.
Reiss Nelson masih memiliki kelemahan dalam hal membantu pertahanan. Namun, pemain 20 tahun itu untuk saat ini menawarkan daya serang yang lebih besar di sektor sayap dibandingkan Willian.
Emile Smith Rowe sempat diganggu cedera pada awal musim ini. Namun, pemain berusia 20 tahun itu sekarang sudah fit sepenuhnya.
Dia berada di bangku cadangan Arsenal saat melawan Rapid Vienna pekan lalu. Sang pemain langsung membuat dampak setelah masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua dengan mencetak satu gol.
Emile Smith Rowe merupakan gelandang serang yang bisa membuat umpan dan juga mencetak gol. Dia harus banyak terlibat dalam pertandingan karena menawarkan sesuatu yang kurang dimiliki Arsenal saat ini.
Ainsley Maitland-Niles sebenarnya ingin pergi pada musim panas dan hampir bergabung dengan Everton. Namun, Arteta berhasil membujuknya untuk tetap bertahan.
Pemain 23 tahun itu punya kemampuan bermain di banyak posisi. Energi, etos kerja, dan kemampuan teknisnya membuatnya layak menggantikan Granit Xhaka di lini tengah Arsenal.
Selain itu Maitland-Niles juga bisa menggantikan Hector Bellerin di posisi bek kanan jika diperlukan. Sayangnya, sang pemain sejauh ini masih terus menjadi penghangat bangku cadangan.
Arsenal terlihat kesulitan mencetak gol belakangan ini. Mikel Arteta bisa memberikan Eddie Nketiah kesempatan untuk mengatasi masalah tersebut.
Nketiah mungkin masih belum dipercaya untuk menjadi starter di Arsenal. Namun, pemain berusia 21 tahun itu mampu membuat perbedaan ketika masuk ke lapangan.
Nketiah sampai sejauh ini sudah mencetak 16 gol untuk Arsenal. Semuanya dicetak dari dalam kotak penalti.
Joe Willock tidak banyak mendapat kesempatan di Premier League musim ini. Dia baru dimainkan dua kali di liga sejauh ini.
Namun, Willock memiliki catatan yang cukup bagus di Liga Europa. Pemain 21 tahun itu sudah mencetak 2 gol dan 3 assist dari dari empat penampilan.
Willock merupakan gelandang serbabisa. Dia juga bisa dimainkan sebagai alternatif untuk Thomas Partey apabila pemain asal Ghana itu berhalangan tampil.