Pembatalan NBA All Star 2017 di Charlotte - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Pembatalan NBA All Star 2017 di Charlotte

NBA telah memutuskan untuk membatalkan Charlotte, North Carolina sebagai tuan rumah NBA All Star 2017 karena keberatan dengan hukum yang mendiskriminasi kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).

Seperti dilansir Reuters, pertandingan NBA All Star batal dilaksanakan di Charlotte karena Negara Bagian North Carolina mengeluarkan peraturan mendiskriminasi kelompok LGBT pada Selasa (20/7)

Sejak Maret, ketika North Carolina diberlakukan HB2 dan isu perlindungan hukum bagi komunitas LGBT di Charlotte menjadi mencolok.

“Ketika kami menilai bahwa NBA tidak bisa memilih hukum di setiap kota, negara bagian, dan negara di mana kami melakukan bisnis, kami tak yakin bisa sukses menjadi tuan rumah dari All Star kita di Charlotte karena iklim yang diciptakan HB2,” demikian pernyataan resmi NBA.

NBA pun lalu menyatakan lokasi baru untuk tuan rumah NBA All Star 2016 akan ditentukan pada beberapa minggu mendatang. Sementara itu Charlotte disebutkan bisa menjadi tuan rumah pada 2019 mendatang dengan catatan ada resolusi tertentu terkait diskriminasi pada HB2.

Pembatalan digelarnya NBA All Star di Charlotte menambah daftar pembatalan pertunjukan hiburan di Negara Bagian North Carolina. Beberapa di antaranya yang juga membatalkan penampilan mereka adalah Bruce Springsteen, Demi Lovato, Pearl Jam, serta Ringgo Starr.

“Sudah ada upaya keras dari semua pihak untuk tetap mempertahankan ajang itu digelar di Charlotte, dan kami kecewa kami tak bisa mengupayakannya,” kata legenda NBA Michael Jordan yang kini menjadi direktur klub basket lokal, Charlotte Hornets.

HB2 yang telah diputuskan di North Carolina adalah aturan pertama di seluruh negara bagian Amerika Serikat yang memaksakan agar orang-orang transgender menggunakan toilet di gedung publik atau sekolah sesuai dengan akta lahir, bukan identitas gender.

Menanggapi keputusan NBA tersebut Gubernur North Carolina Patt McCrory pun angkat bicara. Ia mengatakan semua yang menolak telah salah menginterpretasikan aturan terbaru di negara bagian tersebut.

Ia menyatakan orang-orang yakin bahwa baik pria maupun wanita boleh menggunakan kamar mandi sekolah, ruang loker, dan kamar mandi umum tanpa kehadiran lawan jenis.

Sementara itu aktivis LGBT menyanjung keputusan NBA sebagai pesan jelas bahwa peraturan yang mendiskriminasi tak bisa ditoleransi.

Sementara koalisi lokal yang mendukung aturan HB2, Koalisi Nilai-nilai North Carolina, Tami Fitzgerald menegaskan NBA harus malu dengan keputusannya tersebut. Menurutnya keputusan NBA telah melanggar martabat serta hak privasi.

 

Sumber Foto: bbc.com

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.