PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Choirul Huda, kiper Persela Lamongan, selama tiga hari ke depan.
Choirul meninggal pada Minggu (15/10) sore, tidak lama setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramos Rodrigues dalam pertandingan melawan Semen Padang. Di akhir pertandingan, Persela menang 2-0.
“Rencananya mulai besok dari 18-20 Oktober, semua tim akan gunakan jersey khusus yang kami siapkan,” kata Chief Operating Officer (COO) PT LIB, Tigor Shalomboboy.
“Jadi sebelum pertandingan akan ada mengheningkan cipta selama satu menit dan semua menggunakan jersey khusus untuk menghormati almarhum Choirul Huda,” tambahnya.
Selama tiga hari mendatang, pemain yang bertanding di kompetisi Liga 1 akan masuk ke lapangan dengan menggunakan jersey berwarna kuning dengan tulisan pada bagian depan nama Choirul Huda dan nomor 1 di bagian dada.
Kuning adalah warna kostum yang dikenakan Choirul sebelum meninggal. Ini juga jersey yang kerap digunakan kiper 38 tahun itu ketika tampil membela Persela.
Setelah sesi foto, pemain akan berjalan ke area lingkaran tengah lapangan untuk mengheningkan cipta selama satu menit. Baju khusus tersebut kemudian dikembalikan ke bangku cadangan, sebelum kick-off.
“Kami tak pernah berhenti untuk selalu mengajak semua pihak terlepas dari semua kejadian yang ada. Kami berharap ini proses untuk bersama-sama mulai dari awal untuk jadi lebih baik lagi dan berada di kualitas tertinggi,” ujar Tigor.
“Dan, kami berharap partisipasi dari semua pihak karena kami tak bisa bekerja sendirian. Klub, pemain, ofisial, wasit, media, bahkan publik sendiri itu harus berikan dukungan dan berpikiran positif sedang dalam jalur yang benar,” ujarnya menambahkan.
Kapten Semen Padang Hengki Ardiles menyesal tidak sempat melihat mendiang Choirul Huda untuk kali terakhir usai pertandingan melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Minggu (15/10).
Hengki merupakan salah satu pemain Semen Padang yang sempat berbincang dengan Choirul sebelum pertandingan melawan Persela. Dalam perbincangan singkat di lorong stadion itu, Hengki bertegur sapa dengan Choirul karena sudah lama tidak bertemu kiper veteran tersebut.
“Kami sudah enggak ketemu lama, ya di lorong itu kami saling sapa, salaman. Ada rasa kangen sebagai abang dengan Huda. Sempat tanya kabar juga,” kata Hengki.
Hengki merasa tidak ada yang berbeda dalam obrolan singkatnya dengan Choirul. Namun, bek 36 tahun itu menyadari ada sesuatu yang berbeda dari Choirul setelah mendengar kabar kiper veteran itu meninggal.
Sumber foto: thejakartapost.com