Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, secara terang-terangan menyindir rival terdekatnya Liverpool dalam perlombaan mengejar gelar juara Liga Premier Inggris musim 2021/22.
Saat ini, City masih memimpin klasemen sementara Liga Premier dengan 86 poin, tiga poin di depan Liverpool.
Akhir-akhir ini, media dan fans di Inggris dengan yakin menjagokan Liverpool sebagai kandidat juara Liga Premier Inggris musim 2021/22.
Liverpool kembali ke tahta Liga Premier Inggris di musim 2019/20. Mereka meraih koleksi 99 poin. The Reds unggul 18 poin dari City yang finis kedua.
Jurgen Klopp dan anak asuhnya pun mengakhiri dahaga mereka yang tidak pernah menjuarai Liga Premier Inggris dalam 30 tahun terakhir.
“Semua orang di negara ini mendukung Liverpool, media, dan fans, tentu saja. karena mereka memiliki sejarah terhormat di piala Eropa tetapi tidak di Liga Premier, di mana mereka memenangkan kejuaraan dalam 30 tahun.” ujar Guardiola.
“Orang-orang ingin Liverpool menang lebih dari Manchester City. Mereka memiliki fans di seluruh dunia, penggemar di Inggris mendukung Liverpool lebih dari kami. Apa pun itu, saya tidak peduli,” tambah Guardiola.
Di musim ini, The Citizens telah gagal dalam perebutan trofi Piala Liga, Piala FA, Liga Champions. Namun, mereka hanya memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Premier Inggris.
Sementara itu, Liverpool masih berpeluang meraih empat gelar, karena pernah menjuarai Piala Liga, mencapai final Piala FA, Liga Champions, dan bersaing ketat memperebutkan gelar Liga Premier Inggris bersama City.
City masih memiliki sisa 3 pertandingan Liga Premier, mereka setidaknya membutuhkan enam poin agar bisa dinobatkan sebagai juara musim 2021/22.
“Situasinya berbeda sekarang. Kami harus mendapatkan 9 poin, atau mungkin 6 poin di pertandingan terakhir.” ucap Guardiola.
“Itu tergantung pada dua pertandingan berikutnya. Kami menganggap pertandingan tengah pekan (melawan Wolverhampton, 12 Mei) sebagai final yang sebenarnya.
“Kami akan mencoba untuk menang, nasib ada di tangan kami, itu sangat penting.” tambah eks pelatih Barcelona dan Bayern tersebut.