Liga Primer Inggris telah membuka tirai musim 2017/2018 secara spektakuler. Dimulai dari kemenangan dramatis Arsenal dengan skor 4-3 kala menjamu Leicester, kekalahan mengejutkan sang juara bertahan Chelsea di kandang sendiri oleh Burnley yang sungguh buruk di laga tandang musim lalu, hingga kemenangan meyakinkan Manchester United di laga terakhir gameweek perdana Liga Primer dengan skor mencolok 4-0.
Memasuki minggu ke-2 musim 2017/2018, media banyak memberitakan perihal akan dilakukanya sebuah pertemuan diantara para pemegang saham dan petinggi 20 klub Liga Primer Inggris yang akan membicarakan suatu perubahan besar pada bursa transfer musim panas di tahun-tahun mendatang.
Liga Primer Inggris akan mendiskusikan perihal ditutupnya jendela transfer musim panas sesaat sebelum liga dimulai. Hal ini akan menghalangi perpindahan pemain di tengah-tengah musim yang berjalan sebagaimana yang terjadi selama ini. Seperti musim ini, jendela transfer musim panas akan ditutup pada tanggal 31 Agustus yang dimana merupakan minggu ke-4 dari berjalannya Liga Primer Inggris.
Namun, perubahan ini tidak berlaku pada tim di luar Inggris yang memiliki tenggat waktu mereka sendiri dalam hal melakukan transfer pemain. Hal ini memperbolehkan mereka membajak bintang-bintang di Liga Inggris dan hal ini bisa jadi memperlemah tim tersebut hingga akan membuat tim Inggris semakin kesulitan di ajang Eropa seperti Liga Champions UEFA. Meski demikian, jendela transfer musim dingin di bulan Januari akan tetap diberlakukan seperti biasanya guna menanggulangi kekurangan pemain yang biasanya mulai dibalut cedera pada pertengahan musim.
Diketahui sebagian besar perwakilan dari 20 tim Liga utama Inggris menyetujui pembaharuan tersebut. Namun beberapa pihak seperti tim Watford diberitakan tidak menyetujui peraturan baru yang didiskusikan ini.
Pelatih Swansea, Paul Clement serta pelatih Liverpool, Jurgen Klopp punya pendapat mengenai perubahan ini. “Jika bursa transfer ditutup sebelum liga dimulai, hal itu akan sangat membantu beberapa tim termasuk Liverpool”.
Hal ini cukup aneh melihat apa yang sedang dialami Liverpool yang terus mengalami godaan dari Barcelona untuk menggaet Philipe Coutinho. Jika peraturan baru ini berlaku dan Coutinho benar merapat ke Barcelona, maka Liverpool tidak lagi mampu menggunakan uang pendapatan mereka hasil penjualan Coutinho dan memperkuat lubang yang ditinggalkan pilar inti mereka. Liverpool harus menunggu hingga jendela transfer musim dingin dibuka untuk mendapatkan pemain yang baru.
Entah apa yang akan terjadi dalam meeting tersebut. Namun satu yang pasti, hal ini setidaknya hanya akan menguntungkan mereka yang bermain di liga domestik tanpa harus berkompetisi di panggung Eropa setiap musimnya.
Setuju?