Seorang petarung bebas wanita dikabarkan tewas usai mengikuti sebuah pertarungan amatir di Central Hall di Southampton, Inggris, pada akhir pekan lalu.
Korban sendiri bernama Saida Aletahi, yang merupakan wanita keturunan Iran. Ia sempaat dilarikan ke rumah sakit, pada Sabtu malam dan dinyatakan tewas pada Minggu pagi.
Polisi kota Hampshire mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kematian Saida.
Menurut keterangan pihak rumah sakit Hampshire, korban meninggal akibat mengalami cedera bagian otak yang cukup parah dan terlambat untuk mendapat pertolongan.
Exile Gym, yang merupakan tempat Saida bergabung buru-buru memberikan pernyataan melalui akun media sosial mereka.
“Setelah pertunjukan hari Sabtu kami sangat menyesal mengumumkan bahwa salah satu rekan tim kami mengalami cedera meninggalkannya dalam kondisi kritis sehingga ia secara tragis tidak akan pulih.” posting Exile Gym.
“Saida Aletahi adalah karakter yang cantik dengan jiwa yang indah. Dedikasinya untuk olahraga adalah 110% dengan menempuh perjalanan jauh setiap hari hanya untuk berlatih.
“Dia menemukan tempatnya bersama kami hanya beberapa bulan yang lalu tetapi telah menjadi bagian dari keluarga dan akan sangat dirindukan.
“Berita ini datang sebagai pukulan yang menyakitkan bagi kami semua di gym dan seluruh komunitas. Pikiran dan doa kami ditujukan kepada keluarganya.” tambah Exile Gym.
Saida merupakan petarung yang mengikuti sebuah event yang bernama Fast and Furious Fight. Ia sendiri sempat bertarung dalam beberapa ronde sebelum akhirnya roboh dipukul lawannya.
“Semua petarung bersiap-siap bahwa mereka kemungkinan terluka dan ini adalah sesuatu yang tidak diharapkan terjadi 99,9% dari sebelumnya.” kata pihak panitia.
“Tetapi, dalam hal ini kami membuat lingkungan seaman mungkin dengan tenaga medis pra dan pasca dari dokter, dan perlindungan medis lengkap bersama dengan dokter, paramedis dan ambulans di lokasi bersama tim staf kami yang berpengalaman dengan banyak bantuan pertama, keselamatan bukan sesuatu yang pernah terjadi dalam 19 pertunjukan kami dan semua pertandingan dibuat sama.
“Pikiran tentu saja ditujukan kepada semua keluarga, teman, dan rekan satu tim, jika ada yang membutuhkan dukungan, silakan datang kepada kami atau pelatih Anda.” tambah pihak panitia.