Argentina kembali memetik hasil seri untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah hanya bermain imbang tanpa gol menghadapi Peru dalam lanjutan babak penyisihan Piala Dunia 2018 Russia di kandang mereka sendiri. Lionel Messi tidak mampu mengatrol performa tim Tango yang terlihat bak sebuah tim tanpa nama besar dan sejarah sepakbola yang kuat.
Jorge Sampaoli kembali dihujani kritik keras akibat menarik keluar Angel di Maria serta tidak memainkan Mauro Icardi serta Paolo Dybala yang hanya duduk manis di bangku cadangan. Saat Argentina membutuhkan tambahan daya gedor, Sampaoli tidak memilih untuk memainkan kedua penyerang tersebut dan malah memasukkan pemain lain yang dirasa kurang tepat. Masuknya Ariel Rigoni, Enzo Perez, serta Fernando Gago tidak memberikan perubahan berarti hingga Messi kembali harus lebih banyak berjibaku tanpa dukungan rekan setimnya.
Peluang memang masih ada. Uruguay di peringkat 2 juga hanya mampu bermain imbang hingga jarak antara Uruguay dan Argentina di peringkat ke-6 hanya berjarak 3 poin. Argentina akan bertandang ke Ekuador untuk laga hidup mati mereka. Jika mereka berhasil menang maka Argentina punya peluang untuk lolos setidaknya melalui laga play off menghadapi New Zealand November mendatang. Hanya saja, Argentina punya rekor buruk ketika bertandang ke Ekuador. Mereka menelan 2 kali kekalahan dan 1 seri dalam tiga laga terakhir mereka bertandang ke Ekuador. Kemenangan terakhir Argentina di kandang Ekuador pada laga penyisihan Piala Dunia terjadi pada tahun 2001 silam!
Beruntung bagi Argentina, Kolombia dan Peru yang duduk di peringkat 4 dan 5 akan saling berhadapan di laga akhir Selasa mendatang. Cili yang duduk di peringkat ke-3 akan menghadapi tuan rumah Brazil pada laga pamungkas kualifikasi zona Amerika Selatan yang hingga kini menjadi satu-satunya negara yang lolos otomatis ke Rusia tahun depan.
Membayangkan Piala Dunia tanpa Argentina yang selalu lolos semenjak tahun 1970 memang akan sulit dibayangkan. Apalagi jika kita membayangkan bagaimana sosok Lionel Messi, salah satu persepakbola terbaik sepanjang masa, akan melewati Piala Dunianya yang secara matematis bisa jadi adalah yang terakhir baginya. Messi kini telah berusia 30 tahun. Dan jika menantikan Qatar di tahun 2022, Messi bisa saja telah membulatkan tekadnya untuk benar-benar pensiun dari tim nasional.
Memang tidak ada jaminan Argentina akan keluar sebagai juara andai mereka lolos ke Rusia tahun depan. Lolos kualifikasi saja sudah setengah mati, bagaimana bisa mereka berjibaku menghadapi hadangan raksasa dunia lain seperti Jerman, Perancis, Spanyol, ataupun Brazil nantinya?
Entahlah. Namun satu yang pasti, jika benar Argentina gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2018 mendatang, semua pihak mungkin setidaknya ingin agar ada satu warga Argentina yang tetap diperbolehkan mengikuti ajang olahraga terbesar tersebut.
Tentu orang yang saya maksud bernama Lionel Andreas Messi.