It's Zlatan Time - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

It’s Zlatan Time

Jose Mourinho boleh bernafas lega untuk sementara waktu. Keberhasilan Manchester United mengalahkan juara bertahan Liga Inggris Leicester City dengan skor 1-2 dalam laga Community Shield kemarin malam disambut positif oleh para pecinta United di seluruh pelosok dunia.

Ibrahimovic membawa United terbang tinggi dan seakan menunjukkan kepada dunia bahwa memang ia layak untuk menjadi Tuhan baru di kota Manchester.

Mourinho yang menggunakan formasi 4-4-1-1 di awal laga menduetkan Zlatan Ibrahimovic dan Wayne Rooney di lini depan United. Kengerian yang ditebar oleh dua pesepakbola kawakan ini nyatanya tidak berbuah manis di paruh awal babak pertama. Leicester City yang masih setia dengan metode serangan baliknya mengakibatkan Rooney dan Ibrahimovic lebih sering turun ke tengah lapangan untuk membantu duet Michael Carrick dan Marouane Fellaini memotong alur serangan Leicester.

Mandulnya pergerakan Ibrahimovic serta sulitnya Rooney untuk berkreasi sempat membuat United bermain dibawah tekanan. Dengan kecepatannya, Jamie Vardy meneror lini belakang United sehingga membuat Bailey dan Blind kelimpungan mengawal pergerakan striker tim nasional Inggris tersebut.

United yang berada dibawah tekanan pada akhirnya mampu unggul terlebih dahulu saat gol individu luar biasa Jesse Lingard berhasil mengoyak gawang Kasper Schmeichel. Lingard mencatatkan namanya sebagai pemain terakhir yang mencetak gol pada rezim Louis Van Gaal dan menjadi pencetak gol pertama di era Jose Mourinho pada laga resmi perdananya. Bahkan kedua gol tersebut dicetaknya di Wembley Stadium, stadion paling prestisius di tanah Inggris.

Pada babak kedua, Claudio Ranieri memasukkan Ahmed Musa menggantikan Shinji Okazaki sebagai tandem Vardy di lini depan Leicester. Kecepatan Musa dan Vardy sempat membuat sayap United kelimpungan menghadapi pergerakan kedua pemain tersebut. Belum lagi Riyad Mahrez dan Demarai Gray yang menggantikan Marc Albrighton juga memiliki kecepatan menusuk lini pertahanan yang luar biasa.

Pada menit ke-52, Fellaini melakukan blunder saat bola backpassnya berhasil dicuri oleh Vardy yang tidak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. Skor berubah menjadi 1-1 dan pertandingan pun nyaris harus dituntaskan melalui drama adu penalti.

Meski berhasil menyamakan kedudukan, kehilangan sosok N’golo Kante memang sedikit menyulitkan Leicester untuk mengembangkan permainan mereka. Danny Drinkwater dan Andy King yang memiliki tipe bermain serupa membuat pergerakan Leicester dari sisi sayap menjadi sangat berkurang. Akibatnya, Mahrez pun terisolir dan malah harus lebih banyak bertahan menghadapi akselerasi serta umpan-umpan silang Martial dan Shaw.

Ranieri juga menggunakan ajang ini untuk memainkan beberapa pemain baru yang ia rekrut seperti, Nampalys Mendy yang mungkin akan diproyeksikan sebagai pengganti Kante, serta Luis Hernandez yang berposisikan sebagai full-back kanan.

Saat fokus mencapai titik tertinggi, Ibrahimovic mulai menunjukkan kuasanya. Bermain nyaris tanpa sumbangsih berarti selama hampir 80 menit Ibrahimovic mulai bosan dengan kesetaraan yang terjadi di lapangan. Umpan silang Antonio Valencia dari sisi kiri pertahanan Leicester pada menit ke-83 berhasil menemui kepala Ibrahimovic yang dijaga ketat oleh Wes Morgan. Bola meluncur deras ke arah pojok kanan gawang Leicester sebelum bola tersebut menghantam sisi dalam tiang gawang dan masuk sepenuhnya sesaat setelah itu. Ibrahimovic membentangkan kedua tangannya sesaat setelah ia melakukan mukjizat tersebut.

Setelah gol Ibra, ada sedikit drama yang terjadi pada laga kemarin malam. Salah satu pembelian mutakhir Mourinho yaitu Henrick Mkhitrayan yang diprediksi akan menjalani debut resminya dari awal pertandingan nyatanya baru masuk pada 1 menit terakhir pertandingan. Juan Mata yang baru masuk lapangan di menit ke-63 harus rela ditarik keluar oleh Mourinho. Gestur Mata yang terlihat kesal dan kebingungan membangkitkan kembali memori kelam yang pernah terjadi diantara Mata dan Mourinho saat masih sama-sama membela Chelsea.

Namun, Mourinho membuat pembelaan bahwa Mata yang notabene merupakan pemain paling pendek United di lapangan harus diganti untuk mengantisipasi lemparan bola jauh dari Leicester City pada menit-menit akhir pertandingan. Entahlah, hanya Mourinho yang tahu alasan sebenarnya.

Pertandingan pun berakhir pada batas waktu normal. Leicester City gagal kembali menang setelah kalah pada 2 pertandingan persahabatan sebelumnya menghadapi Paris Saint German dan Barcelona. Manchester United berhasil menjadi juara pada laga Community Shield musim 2016/2017 dan sundulan kemenangan Zlatan Ibrahimovic berhasil membawanya selangkah lebih maju untuk menjadi Tuhan baru di kota Manchester.

Mau tidak mau, suka tidak suka, sepertinya musim depan kalimat ini akan sering berkumandang secara lantang.

It’s Zlatan time.

 

 

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.