Paris Saint-Germain dikabarkan siap melepaskan Neymar ke liga Spanyol. Adalah Real Madrid dan Barcelona, yang masih menaruh rasa minat terhadap bintang asala Brasil tersebut di musim depan.
Bekas striker Barcelona tersebut tampak kembali ke Spanyol ketika PSG bertandang ke markas Madrid dalam laga Liga Champions, pada Rabu (27/11/19) dini hari WIB. Dalam pertandingan terebut Neymar masuk sebagai pemain pengganti.
Berbicara kepada media, pelatih kepala PSG, Thomas Tuchel, menegaskan klub tidak akan takut kehilangan striker andalan mereka di musim panas mendatang.
“Tidak, saya tidak takut, saya tidak merasa kami akan kehilangan Neymar. Kami memiliki hubungan, kami jujur. Saya berbicara dengannya dan mengatakan kepadanya bahwa saya lebih suka dia bermain di babak kedua dan mulai di bangku cadangan. Kami melakukan hal yang sama dengan Kylian saat melawan Galatasaray.” kata Tuchel.
“Dia sudah absen selama enam minggu, ia hanya bermain satu pertandingan sebelum ini dan bagi saya itu tidak layak mengambil risiko itu. Setiap bulan ia melewatkan beberapa hari. Saya membuat keputusan untuknya, untuk kesehatannya.” tambah Tuchel.
Di musim panas lalu, Barcelona berambisi untuk mendatangkan kembali Neymar ke Camp Nou. Meski demikian, hingga akhir penutupan jendela transfer kesepakatan antara PSG dan Barca tidak tercapai.
Neymar meninggalkan Barcelona pada 2017 lalu dengan rekor biaya termahal sepanjang sejarah sepak bola Eropa. Alasan bekas pemain Santos itu untuk meninggalkan klub Catalan tersebut adalah ingin lepas dari baying-bayang Lionel Messi, yang terlihat lebih dominan di klub.
Sementara itu, pelatih kepala Madrid, Zinedine Zidane juga menaruh rasa minat terhadap Neymar. Sejak ditinggal Cristiano Ronaldo ke Juventus, Los Blancos semakin lemah di sisi lini serang mereka hingga saat ini.
Neymar sempat dikabarkan sudah tidak betah dengan kehidupan di PSG. Ia mengungkapkan tidak bahagia di Paris karena tidak mencapai hasil yang ia inginkan.
Selain itu, pemain berusia 27 tahun tersebut merasa jika kompetisi Ligue 1 Prancis tak kompetitif sehingga sulit menunjang kualitasnya menjadi lebih baik. PSG dirasa terlalu superior dibanding kompetitor lainnya.
