Aaron Ramsdale, di usianya yang baru menginjak 23 tentunya masih punya banyak cerita di masa depannya sebagai seorang pesepakbola. Melihat posisinya sebagai penjaga gawang, Ramsdale di usia 23 tahun masih terhitung sangat teramat muda. Di usia mudanya, Ramsdale sudah banyak menimba pengalaman di level kompetisi yang tinggi. Pengalaman pahit pun sudah Ia alami setelah mengalami 2 kali degradasi bersama Bournemouth dan Sheffield United dari kancah Liga Primer.
Namun demikian, jumlah kebobolan seorang penjaga gawang tak serta merta membuktikan buruknya performa Ramsdale. Di Musim 2019/2020, Ramsdale tampil 37 kali dan melakukan 129 penyelamatan dari 177 upaya ke gawang yang Ia terima. Jumlah tersebut membuat Ramsdale jadi kiper ketiga di Liga Primer dengan penyelamatan terbanyak musim itu. Bersama Sheffield di musim berikutnya, Ia juga menjadi penjaga kedua di Liga Primer yang memiliki jumlah penyelamatan terbanyak pada musim tersebut. Hal ini membuktikan bagaimana Ramsdale sebenarnya adalah seorang penjaga gawang yang handal dan piawai. Bukti lainnya, Southgate memilihnya masuk ke dalam skuad utama tim nasional Inggris yang berhasil menjadi runner-up di ajang Piala Eropa 2020 lalu.
Bersama Arsenal, hari-hari awal Ramsdale tidaklah mudah. Ia di cap sebagai kiper yang biasa saja dan tak pantas berseragam Arsenal. Leno sebagai penjaga gawang utama juga sebenarnya masih tampil cukup baik meski memang ada beberapa kekurangan pada penampilannya di awal musim yang membuat para pendukung mulai gerah. Tapi, hal itu juga dianggap tak membenarkan Arsenal untuk membelanjakan uang sebesar 24 juta Poundsterling untuk seorang penjaga gawang cadangan dan bahkan di cap sebagai penjaga gawang tim degradasi.
Kini, 3 laga berlalu dan Ramsdale nampak dalam jalur yang berbeda jauh dari hari-hari awalnya di Arsenal. 1 kali tampil di ajang Piala Carabo serta 2 kali di Liga Primer, Ramsdale mencetak clean sheet serta tampil optimal. Kepiawaiannya memainkan bola dengan kaki, komandonya di area kotak penalti, serta semangat yang Ia tunjukkan membuat banyak pendukung Arsenal dan Arteta sendiri mulai yakin mempercayakan posisi nomor satu kepada pemain asal Inggris ini. Bahkan mulai ada yang membandingkan posisi Ramsdale dengan David Seaman, kiper legendaris milik Arsenal asal Inggris yang di awal masa kedatangannya juga dicemooh namun lantas mengakhiri masa baktinya dengan raihan 12 gelar di Highbury saat itu.
Kemampuan Ramsdale dalam mendistribusikan bola juga menjadi nilai lebih yang membuatnya kian dipuji. Capaian umpan jauhnya pada 2 laga awal di Liga Primer menyentuh angka 44% berbanding dengan raihan Leno di angka 38,3%. Hal ini tentu memudahkan Arsenal membangun serangan cepat atau serangan balik ke area pertahanan lawan, sesuatu yang jarang dilakukan Leno dan seringkali membuat para pendukung frustasi.
Akhir pekan besok, Ramsdale berkesempatan merasakan atmosfir derbi London Utara untuk pertama kalinya sebagai seorang pemain. Dan tidak ada lagi kesempatan paling baik untuk memastikan tempatnya sebagai penjaga gawang utama Arsenal selain tampil heroik dan meraih 3 angka di laga ini. Jika hal tersebut bisa diraih, apalagi sampai mencatatkan clean sheet, nampaknya status Ramsdale jelas akan memaksa Leno untuk memutar otak mencari kesempatan baru di klub lain andai tak puas dengan posisi pemain pelapis di Arsenal.
Ramsdale sudah mendapatkan kesempatannya. Kini tinggal bagaimana Ia memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih masa depan gemilang seperti yang banyak orang serta dirinya sendiri harapkan di kemudian hari.