Romelu Lukaku Jadi Korban Rasisme, Ini Kata Bek Manchester City

Romelu Lukaku Jadi Korban Rasisme, Ini Kata Bek Manchester City

Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, menjadi korban rasisme ketika melawan Cagliari di pekan kedua Serie A, Italia, muism 2019/20.

Seperti yang diketahui, sorakan rasisme terdengar keras dari tribun pendukung Cagliari sebelum dan sesudah mantan pemain Manchester United itu mencetak gol tendangan penalti di menit ke-72.

Mengetahui kejadian tersebut, bek Manchester City dan sekaligus rekan senegara Lukaku, Vincent Kompany, mengatakan rasisme sebenarnya terletak pada organisasi sepakbola di seluruh dunia dan tidak pernah bertindak dengan keras.

“Ini kembali ke siapa yang diharapkan untuk membuat keputusan tentang masalah ini, dan itu ada di organisasi-organisasi yang mengatasi masalah ini,” kata Kompany dilansir Sky Sports.

“Rasisme yang sebenarnya terletak pada kenyataan bahwa tidak satu pun dari lembaga-lembaga ini memiliki perwakilan yang benar-benar dapat memahami apa yang sedang dialami Romelu (Lukaku).

“Anda berhadapan dengan kerumunan orang dan pembuat keputusan yang mengatakan kepadanya bagaimana ia harus berpikir dan merasakan tentang hal ini ketika Anda tidak memiliki pembuat keputusan yang jauh berhubungan dengan apa yang telah ia alami dalam hidupnya.

“Itulah masalah sebenarnya, jika Anda melalui organisasi di UEFA atau FIFA, Liga Italia atau Liga Inggris ada kekurangan nyata dalam keanekaragaman.

“Jika Anda tidak memiliki keragaman di tempat-tempat kekuasaan seperti ruang dewan maka Anda tidak dapat memiliki keputusan yang tepat dalam hal sanksi, itu sangat sederhana seperti itu.” tambah Kompany.

Sebelumnya, mantan rekan setim Lukaku, Paul Pogba, juga merupakan pemain yang menjadi sasaran rasisme di Liga Inggris setelah kegagalanya mengeksekusi tendangan penalti ke gawang Wolverhampton Wanderers.

Kompany dalam waktu dekat akan meninggalkan City untuk mengemban tugas sebagai pelatih kepala Anderlecht di musim panas ini. Bek asal Belgia itu telah memainkan 360 pertandingan untuk City setelah bergabung pada 2008 dari klub Hamburg. Ia sukses memenangkan empat gelar Liga Inggris dua Piala FA, dan empat Piala Liga.

“Saya telah memiliki waktu yang istimewa di City dan testimonialnya bukanlah pertandingan yang saya tunggu-tunggu, ini adalah kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal,” kata Kompany.

“Saya mendapat hak istimewa untuk tumbuh dan berkembang di City dan itu tidak dapat dilihat sejak 11 tahun yang lalu ketika saya pertama kali bergabung tetapi akhirnya telah meninggalkan banyak orang juga.” tambah pria berusia 33 tahun tersebut.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.