Pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi menyamakan Johann Zarco dengan pilot jet darat F1 Max Verstappen saat beraksi di balapan.
Berbicara di sebuah radio Italia, Rossi sambil bercanda membandingkan pembalap Yamaha Tech3 itu dengan Verstappen yang telah menjadi subyek beberapa keluhan dari nama-nama top di balapan F1.
“Verstappen seperti Zarco. Tak satu pun dari mereka yang pernah mengerem. Anda harus pindah ke samping bersamanya, sebab bahayanya Anda berdua seperti orang berpacaran.” kata Rossi.
Di musim lalu, Rossi dan Zarco sempat terlibat beberapa insiden yang hampir membuat kedua pembalap celaka di sirkuit MotoGP.
Sebut saja di saat Grand Prix Belanda pada bulan Juni lalu. Rossi dan Zarco sempat terlibat saling senggol satu sama lainnya.
Zarco yang sempat memimpin balapan saat itu, berusaha mengambil alih posisinya ketika Rossi sedikit melebar kek kiri. Akan tetapi pembalap asal Italia itu buru-buru kembali ke race line yang semula dan di saat itulah kedua pembalap saling bersenggolan.
Tidak hanya sampai di situ saja, Zarco dan Rossi juga terlibat insiden saling bersenggolan saat mereka saling rebutan posisi ketiga di lap ke-7 di GP Amerika Serikat.
Ketika ditanya masa depannya tahun 2018 mendatang, rider berusia 38 tahun itu mengaku belum memikirkan untuk pensiun namun akan terus melanjutkannya selama dia masih kompetitif.
“Saya takut untuk pensiun. Saat saya pensiun balapan dari MotoGP, saya masih punya 10 tahun untuk ikut balapan mobil, contohnya di balapan reli dan juga di track.” kata Rossi.
“Saya ingin berkompetisi di 24 Hours of Le Mans. Selama saya kompetitif, saya pasti ingin balapan, sebab ini merupakan komitmen yang hebat.” sambung Rossi.
Valentino Rossi dan Johann Zarco sempat terlibat insiden bersenggolan di GP Belanda. (Sumber:www.media2give.com)
Selain itu, Rossi juga menyinggung tentang penampilan musim depan bersama radio Italia tersebut. Dia merasa Yamaha harus membuat lompatan ke depan sehingga mampu menantang Marc Marquez dan yang lainnya untuk memperebutkan gelar berikutnya.
Rossi, di musim ini hanya mampu finish di urutan kelima usai berjuang dengan motor balap berbasis tahun 2017 yang ia anggap sukar di setiap tikungan.
Meski demikian, dia telah memastikan pada musim depan Yamaha akan menggunakan motor M1 yang barbasis tahun 2016 lalu.