Untuk pertama kalinya semenjak berdiri 111 tahun lalu, Atalanta berhasil lolos ke ajang terbesar klub Eropa. Liga Champions UEFA. Perjuangan mereka memang menyita perhatian musim ini. Selain berhasil menggeser AC Milan dan AS Roma yang lebih senior dalam ajang Liga Champions, Atalanta juga berhasil duduk diatas Inter Milan di pekan terakhir Serie A dan mengakhiri musim di posisi ke-3.
Sempat tertinggal lebih dulu dari Sassuolo, Atalanta berhasil mengejar dan meraih mimpi mereka. Hasil akhir 3-1 membawa Atalanta lolos ke Liga Champions dan menjadi tim tersubur Serie A musim ini dengan raihan 77 gol melewati Juventus dan Napoli yang duduk diatas mereka. Juventus “hanya” mencetak 70 gol dan Napoli mencetak 74 gol di musim 2018/2019 kali ini.
Duvan Zapata menjadi pahlawan Atalanta yang paling menonjol musim ini. Raihan 22 golnya membawanya gencar diburu oleh tim – tim besar Eropa yang mulai menginginkan jasanya musim mendatang. Mempertahankan Zapata akan jadi hal yang cukup sulit bagi Atalanta ataupun tim aslinya Sampdoria, namun, mereka bisa berkaca dari kasus Leicester City yang masih bisa mempertahankan Riyad Mahrez sebelum kembali melegonya ke City dengan nilai yang lebih tinggi di beberapa musim setelah keajaiban yang mereka ciptakan.
Namun, mengingat usia Zapata yang sudah menginjak 28 tahun, peluang terbaik baginya untuk hijrah ke tim yang lebih besar adalah musim berikutnya. Mungkin Ia lebih memilih untuk pergi daripada harus kembali bermain di Sampdoria yang hanya mengakhiri musim di posisi ke-9 setelah masa pinjama 2 tahunnya selesai. Atau mungkin, Atalanta bisa saja mempermanenkan Zapeta dengan mahar sebesar 12 juta Euro.
Apapun keputusan Zapata, setidaknya kini Ia berhasil mencatatkan diri sebagai legenda Atalanta. Sebuah tim yang lagi – lagi memberikan aspek keajaiban dalam dunia olahraga sepakbola. Akan sangat menyenangkan rasanya melihat satu lagi tim underdog meramaikan sebuah panggung yang selalu diisi oleh tim-tim supe Eropa tradisional setiap musimnya.
Selamat Atalanta!