Selamat Tinggal Kekasih - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Selamat Tinggal Kekasih

Olivier Giroud datang di tahun 2012 lalu untuk menggantikan sosok Robin Van Persie yang hijrah ke Manchester United. Sejak itu, 6 tahun telah berlalu dan kini nampaknya Giroud akan angkat kaki dari Arsenal, tim yang telah memberinya begitu banyak hal hingga membuatnya dikenal jutaan pasang mata di seluruh dunia.

Begitu banyak diragukan dan dicibir akibat bentuk permainannya yang sering dianggap lamban, Giroud memimpin lini serang Arsenal hingga musim ini keberadaannya di tim utama tergusur oleh rekan senegaranya Alexandre Lacazzete. 105 gol telah Ia lesakkan di semua kompetisi untuk Arsenal dan mencatatkan namanya sebagai satu dari sedikit centurion dalam tim besar seperti Arsenal. Ia juga mempersembahkan 3 buah piala FA dimana 2 diantaranya tercipta berkat umpan manisnya kepada Aaron Ramsey dalam 2 final berbeda di tahun 2014 dan 2017 kemarin. Hal ini belum ditambah dengan banyaknya gol-gol cantik tercipta melalui sentuhan manis dari kakinya yang memang dikenal memiliki first touch yang luar biasa. Bahkan Giroud memenangkan Puskas Award akibat gol tendangan kalajengkingnya yang dinobatkan sebagai gol terbaik tahun 2017.

Mental Giroud adalah salah satu mental pesepakbola terbaik yang pernah saya saksikan selama kurang lebih 15 tahun lamanya menggilai olahraga sepakbola. Ia memang tidak semahir Dennis Bergkamp, selincah Robin Van Persie, ataupun setajam Thierry Henry dan Ian Wright, tapi segala kekurangan dan cacian yang ia terima terus membuatnya naik level dan bukannya terpuruk. Giroud terus berjuang dan menyelamatkan Arsenal dalam banyak kesempatan. Meski diragukan dan terus dicerca, Ia merupakan satu dari sedikit pemain Arsenal yang paling profesional dan selalu nampak peduli pada para pendukung Arsenal.

Saya merasa Giroud memang sedikit tidak beruntung. Arsene Wenger di masa keemasannya tidak saya ragukan lagi akan mampu mengeluarkan potensi terbaik dari Giroud. Permainannya memang tidak semudah itu dipahami terutama bagi mereka yang hanya menyaksikan permainannya sesekali saja. Bentuk permainannya memang tidak cepat dan selalu indah untuk disaksikan namun selalu ada kesan bahwa pemain bernomor punggung 12 ini memang benar-benar mencintai tim berlogokan meriam tersebut. Namun itulah yang dialami Giroud selama berseragam Arsenal. Banyak orang tidak menilainya tinggi dan malah terus menganggap Giroud sebagai beban. Jika bukan karena dewi keberuntungan yang lebih berpihak pada Portugal, Giroud bahkan akan mengoleksi trofi Piala Eropa 2016 lalu bersama tim nasional Perancis.

Kini, setelah begitu banyak pemain Arsenal pergi akibat berbagai alasan dan pertimbangan, Giroud dipaksa untuk angkat kaki dari tim yang begitu Ia cintai. Kedatangan Pierre Emerick Aubameyang mengakibatkan problematika yang memaksa Arsenal menjual Giroud ke tim rival sekota Chelsea dengan biaya sekitar 17.5 juta Poundsterling. Chelsea sendiri harus rela ditinggal Mitchi Batshuanyi ke Dortmund untuk menambal kepergian Aubameyang ke Arsenal. Giroud yang sempat bersikeras untuk tinggal di Arsenal setelah sempat diberitakan akan dilego ke Everton pada awal musim sebenarnya nampak ogah pindah ke Chelsea. Namun saga transfer Aubameyang dan keinginan sang istri untuk tetap bermukim di pusat ibukota London membuatnya mau tidak mau mengambil keputusan ini. Padahal, mengingat Giroud yang mengincar posisi utama sebagai penyerang di tim nasional Perancis, kepergiannya ke Dortmund akan lebih menjamin dibandingkan harus bersaing dengan Alvaro Morata di Chelsea.

Sakit hati ini melihat Giroud harus bermain untuk kesebelasan lain di Inggris terutama Chelsea sebagai salah satu rival bebuyutan Arsenal. Namun apa boleh buat, keputusan terbaik harus diambil guna memberikan angin baru bernama Aubameyang di Arsenal. Meski tidak banyak gelar yang Giroud berikan selama masa baktinya di Arsenal, setidaknya saya menganggap Giroud sebagai salah satu kekasih paling setia selama saya membela tim asal London Utara tersebut sedari dini.

Selamat jalan kekasih. Semoga kau dapatkan yang lebih baik di luar sana. Terima kasih untuk semua yang telah kita lewati bersama.

Au revoir Olivier!

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.