Musim kompetisi 2016-2017 sepertinya tidak berjalan mulus bagi tim New York Knicks. Kendati sukses dalam mendatangkan beberapa nama tenar seperti Derrick Rose dan Joakim Noah, tetapi performa Knicks nyatanya masih jauh dari harapan. Sampai artikel ini diturunkan, tim yang dibesut oleh pelatih Jeff Hornacek tersebut sedang berada di peringkat ke 12 pada klasemen sementara wilayah timur NBA dengan 22x kemenangan dan 32x kekalahan.
Situasi juga semakin tidak kondusif dengan retaknya hubungan antara Phil Jackson, selaku presiden dari Knicks, dengan small forward Carmelo Anthony. Hal ini secara tidak langsung memicu rumor akan terjadinya penukaran pemain atau trade terhadap sang bintang tersebut.
Rentetan nasib buruk ini tampaknya belum juga berakhir, dengan terjadinya sebuah insiden di Madison Square Garden, kandang dari Knicks. Pada laga yang mempertemukan antara tim tuan rumah dengan Los Angeles Clippers tersebut, seseorang bernama Charles Oakley harus diamankan lantaran telah membuat kegaduhan. Pihak Knicks mengklaim bahwa Oakley berulang kali mengucapkan kata-kata makian kepada James Dolan, sang pemilik dari tim New York Knicks. Meskipun sudah berulang kali diperingatkan, Oakley masih saja melontarkan kata-kata yang kurang senonoh. Alhasil, petugas keamanan-pun harus mengusir Oakley dari tempat duduknya. Tidak terima akan perlakuan tersebut, Oakley meluapkan kemarahannya dan secara kasar mendorong beberapa petugas keamanan. Pada akhirnya, Oakley berhasil diringkus secara paksa untuk keluar dari arena pertandingan. Pihak kepolisian dari kota New York sendiri sudah menyatakan bahwa Oakley akan dikenakan 3 dakwaan penyerangan dan juga pelanggaran pidana.
Hanya saja, Oakley membantah semua tuduhan tersebut. Pria berusia 53 tahun ini menegaskan bahwa ia hanya membeli sebuah tiket pertandingan dan kebetulan posisi duduknya berdekatan dengan Dolan. Ia-pun sangat terkejut saat dirinya dikerumuni oleh beberapa petugas keamanan. Bahkan Oakley menuduh Dolan sebagai provokator dari kejadian memalukan ini.
Charles Oakley sejatinya adalah seorang legenda hidup New York Knicks. Ia membela tim tersebut selama 10 musim, dari tahun 1988 sampai dengan tahun 1998. Pemain dengan posisi power forward ini juga turut menghantarkan Knicks ke partai puncak NBA Finals pada musim kompetisi 1993-1994, sebelum akhirnya dikalahkan oleh tim Houston Rockets.
Akan tetapi, malang tak dapat ditolak. Nasi sudah menjadi bubur. Siapa-pun yang benar dan siapa-pun yang salah dalam peristiwa ini, pastinya akan semakin menambah kelam nasib Knicks di musim ini.
